Pemprov Sulut, OASE KIM dan BNN Kolaborasi Sosialisasi Anti Narkoba dan Literasi Digital

Manado, MANADONEWS –
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju, BNN dan Kementerian Kominfo RI berkolaborasi.

Para pilar bangsa ini menghelat kegiatan Sosialisasi Anti Narkoba dan Literasi Digital di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Jalan 17 Agustus, Kota Manado, Kamis (4/8/2022).

Bacaan Lainnya

Hadir pada kegiatan itu Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Utara, PKK, BNN, Kementerian Kominfo, Dharma Wanita, Persit, Bhayangkari, Para Siswa SMA/SMK dan mahasiswa.

Kegiatan dibuka Tri Tito Karnavian, Ketua Umum OASE KIM bersama Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw didampingi Sekretaris TP PKK Sulut, dr Kartika Devi Tanos.

Secara resmi pembukaan kegiatan dilakukan dengan pemukulan tetengkoren. Peserta kegiatan ini diperkirakan mencapai 800 orang

Wagub Steven Kandouw menyampaikan selamat datang kepada para peserta, khususnya pada Jajaran OASE KIM, BNN, dan Kementerian Kominfo RI.

Baca Juga:  Tarian Binarundak Tampil Memukau Dihadapan Wagub Sulut

“Atas nama Gubernur kami mengucapkan selamat datang di Bumi Nyiur Melambai, ” ungkap Steven Kandouw

Ia mengapresiasi kegiatan ini bisa terlaksana. “Kita percaya penanganan antisipasi Narkoba perlu dapat tindakan holistik,tidak parsial. Sebab itu butuh kerja sama semua komponen masyarakat. Kita tahu persis bahaya narkoba begitu luas. Kita harus lawan masif dan terstruktur, ” ungkapnya.

Selain itu, dalam sosialiasi diangkat menyangkut literasi digital. Literasi digital harus jadi acuan kita semua. Kita Harus melek digital. aspek edukasi harus utamakan tidak hanya informasi, digitalisasi peningkatan literasi sesuatu yang ideal, ” ungkapnya.

Tri Tito Karnavian Ketua Umum OASE KIM mengatakan, Indonesia harus memiliki generasi kuat yang mampu berkompetisi, dan bebas pengaruh penyalahgunaan Narkoba serta bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi informasi

“Penyebab rusak moral dan karakter generasi yakni dampak globalisasi yang masuk arus informasi cepat dari berbagai arah sampai ke masing-masing orang selama 24 jam, tidak ada batas negara, bahasa langsung bisa diserap oleh berbagai orang,” ujarnya.

Baca Juga:  Virtual Job Fair 2022 Dibuka, Pemprov Sulut Hubungkan Pengusaha dan Pencari Kerja

Pesatnya kemajuan teknologi ditandai dengan digitalisasi sehingga kondisi ini harus teredukasi ke anak-anak bahkan orang tua.

Ekses negatifnya marak narasi kebencian, mudah emosi ketika membaca berita provokatif, hoaks tersebar masif hingga ke pelosok negeri.

“Bahaya tersebut sama dengan bahaya dengan penyalahgunaan narkoba. Sama- sama merusak mental generasi muda, kalau tidak edukasi dan memberi bekal bagi anak muda penerus bangsa,” ujarnya. (Youngky)

Pos terkait