TAHUNA, MANADONEWS.CO.ID – Dari informasi yang di rangkum tercatat 6.921 orang hadir dalam hari Masamper perdana Kabupaten Sangihe.
Hal ini di lakukan sebagai tindak lanjut dari di terimanya Sertifikat dari Kemenkumham yang menerangkan salah satu budaya yakni Masamper sebagai hak cipta Kabupaten Sangihe.
Selain itu, dengan di setujuinya oleh Badan Adat Kabupaten Sangihe di mana tanggal 18 Agustus di peringati sebagai hari Masamper.
Di katakan Penjabat Bupati Kabupaten Sangihe dr Rinny Tamuntuan bahwa tujuan utama dalam mematenkan Budaya Masamper adalah untuk menjaga dan melestarikan budaya tersebut.
“Menumbuh kembangkan rasa cinta kepada kesenian daerah, serta memberikan wadah untuk mengapresiasikan kreatifitas dan inovasi masyarakat,” jelasnya.
Ia juga turut bersyukur berkat kolaborasi dan sinergitas jajaran Pemkab dan Provinsi apa yang menjadi
cita-cita daerah ini dalam bidang kebudayaan bisa berjalan dengan baik.
“Kita semua sangat bersyukur karena Pemerintah telah berhasil sehingga masamper ini menjadi hak milik, hak paten Kabupaten Sangihe,” jelas Tamuntuan.
Tidak hanya itu dua budaya lain yang di kategorikan hampir punah turut di perjuangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sangihe.
“Selain masamper masih ada dua lagi budaya yang sudah hampir punah yaitu, musik Tangonggong dan musik Lide jadi ada tiga budaya yang sudah kita patenkan,” ujarnya.
Menurutnya budaya Masamper sudah sangat mendunia itulah sebabnya Pemerintah Kabupaten Sangihe cepat mengambil langkah untuk menjaga klaim hak cipta.
“Jangan sampai daerah lain mengambil alih lebih dulu jadi kita harus gerak lebih cepat dari kabupaten atau provinsi yang lain,” ungkap Tamuntuan.
Sementara itu, Camat Manganitu Julian Pesik SSTP di sela-sela kegiatan sangat berterima kasih
kepada masyarakat Manganitu yang sudah meluangkan waktu dalam pelaksanaan hari Masamper.
“Atas nama Pemerintah Kecamatan saya memberi apresiasi kepada seluruh warga Manganitu
kendati dalam cuaca hujan tetap hadir memberi diri dan suport pada Pemkab Sangihe,” tukas Julian
Hadir dalam pemecahan rekor muri pagi tadi di Boulevard Tahuna, Ketua DPRD Sulut Andi Silangen,
Forkopimda, Badan Adat, OPD, serta masyarakat dari 15 Kecamatan.
