Tahuna, MANADONEWS.CO.ID – Pastor Paulus Salabia, Pr dalam homilinya pada Minggu Adven ke II untuk jangan kembali kepada Herodes.
“Seperti apa yang di sampaikan malaekat jangan kembali kepada Herodes, tapi kalau mereka tetap mau pada jalan yang salah
tentu mereka akan tetap di jalan itu, tapi mereka memilih jalan lain yakni jalan keselamatan dan
jalan kebenaran,” pesannya.
Lebih lanjut di katakan Pastor Paroki Santo Yohanes Rasul Tahuna ini, ketika memasuki masa adven seruan Yohanes Pembaptis tentang pertobatan bukanlah hal yang baru.
“Karena memasuki masa adven seruan Yohanes tentang ‘Pertobatan’ yang mau di sampaikan dan paling dominan dalam persiapan kita untuk menjalani masa adven ini,” kata Salabia.
Selain itu, ia juga menyentil pesan gembala melalui surat adven di mana umat katolik memasuki Tahun Liturgi yang baru
yang artinya ada peralihan dari yang lama dan yang akan datang.
“Dalam rangka kita mengisi masa adven ini kita masih ingat juga dalam seruan surat gembala Bapak Uskup kepada kita sekalian
ketika memasuki masa adven berarti kita memasuki Tahun Liturgi yang baru, itu berarti ada peralihan dari yang lama,
sekarang dan yang akan datang,” terangnya.
Lebih rinci Salabia berpesan, di manapun dan dalam situasi apapun harus memberi makna di setiap perjalanan dan peristiwa yang di alami.
“Setiap di mana kita berada baik masa lalu, masa kini dan yang akan datang kita harus memberi makna dari semua peristiwa yang kita
alami,” pesan pastor humoris ini.
Lanjutnya, yang menarik dalam surat gembala Bapak Uskup mengutip tentang Tiga Orang Majus dari Timur yang memilih jalan lain.
“Di katakan jalan lain bahwa Bapak Uskup mengajak kepada kita sekalian supaya ketika kita jatuh pada jalan yang salah, jangan kita
ulangi lagi jalan yang sama atau jalan yang membawah kita kepada kebinasaan tetap kita lalui,” sentil Salabia.
Untuk itu, ia mengajak umat untuk memilih jalan kebenaran sebagai bentuk pertobatan dalam mengisi masa adven.
“Salah satu bentuk pertobatan yang harus kita lakukan yaitu memilih jalan kebenaran,” ajak Salabia di tengah umat Stasi Hati Kudus
Bahoi.
Seperti apa yang ia sampaikan, atas peristiwa pada masa lalu, kini dan yang akan datang harus punya makna.
“Ketika apa yang kita alami itu baik kegagalan dan kesalahan itu berarti kita harus berubah, kita harus beralih, kita harus berproses dan
memilih jalan yang lain,” tukas Paulus Salabia Minggu (04/12/2022).