Manado – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Manado, Jumat (27/1/2023) lalu, menimbul korban jiwa.
Kondisi tersebut menyayat hati anggota DPRD Sulut Fraksi Partai Golkar Yongkie Limen.
“Tolong, bantu dan percepat penanganan bencana banjir ini. Semua punya hati pak, saya sampai saat ini tidak pusing lagi ATM saya terblokir atau apa saya tidak mau tahu lagi,” jelas Limen pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Balai Sungai di Kantor DPRD, Rabu (1/2/2023).
Lanjut Yongkie, melihat potensi hujan masih akan terus terjadi dia meminta BPBD dan Dinas PU Provinsi untuk melihat daya tampung Bendungan Kuwil-Kawangkoan jika masih memungkinkan agar sedikit dibuka lagi, sehingga dapat mengurangi potensi bencana.
“Saya lihat di daerah saya, air tidak meresap lagi. Pulang dari sini (Kantor DPRD) kita berdoa lagi, saya mau bicara apa lagi, nyanda ada yang jago tapi sudah terjadi,” tutur Limen.
Kepala Balai Sungai Provinsi Sulut I Komang Sudana mengatakan, Bendungan Kuwil-Kawangkoan di Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, saat ini dalam kondisi aman dan belum penuh.
“Bendungan Kuwil, luas genangannya 157 hektare, kemampuan tampungan 26,89 juta meter kubik. Saat terjadi bencana banjir, pintu kami tutup di elevasi 98,2 itu bisa menampung air 2,23 juta meter kubik. Elevasi air sebenarnya kita bisa di elevasi 100, kalau kita tidak tahan, genangan banjir akan semakin luas,” terang I Komang.
(***/Jrp)
