Manado – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tak memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, menyayangkan hal tersebut.
Pagu KUR untuk Sulut sebesar Rp 7 triliun. Di mana, alokasinya masih terbilang rendah.
Informasi tersebut diterima Wagub Steven Kandouw oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Utara, Ratih Hapsari Kusumawardani, saat berkunjung di Ruang Kerja Wagub Sulut, Kamis (6/4/2023).
“Ibu Kanwil tadi datang melaporkan KUR UMKM Sulut dari 39 provinsi di Indonesia, kita di (urutan) 25,” ungkap Wagub Kandouw kepada awak media di Lobi Kantor Gubernur Sulut, Kamis (6/4/2023).
Rendahnya masyarakat mengakses KUR, ungkap Wagub Kandouw, karena kurangnya sosialisasi oleh Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten/kota di Sulut.
“Ternyata banyak sekali pinjaman ke masyarakat tak disosialisasikan sehingga (KUR) tidak tersalur,” imbuhnya.
Wagub Kandouw mencontohkan, pinjaman KUR platfon Rp10 juta, tidak banyak yang tersalur. Padahal, kredit tersebut tanpa agunan.
“Ini sosialisasi kurang. Saya perintahkan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi gencar sosialisasi dan bank himbaran ikut mendorong penyaluran,” tukasnya.(*)