Berita TerbaruBerita UtamaMinahasa

Khotbah Minggu Feila Rawung: Rasul Paulus Arsitek, Yesus Kristus adalah Fondasi

×

Khotbah Minggu Feila Rawung: Rasul Paulus Arsitek, Yesus Kristus adalah Fondasi

Sebarkan artikel ini
Feila Rawung, S.Th, saat memimpin ibadah

Tombulu, Manadonews.co.id Korintus adalah kota pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan dan industri. Letak strategis sehingga banyak orang dari berbagai suku bangsa berdatangan di kota ini.

Demikian khotbah Feila Gabriela Rawung, S.Th, saat memimpin ibadah Minggu, 30 April 2023 pagi, di jemaat GMIM Alfa-Omega Rumengkor.

MANTOS MANTOS

Pembacaan Alkitab, 1 Korintus 3: 10-23, dengan judul “Dasar dan bangunan”.

“Mereka melakukan yang mereka senangi, agama Kristen cepat menyebar namun memungkinkan banyak permasalahan, seperti perpecahan, percabulan, perceraian, hingga soal makanan dan perjamuan kudus,” terang Feila Rawung.

Rasul Paulus datang untuk memberikan pandangan secara teologis, menggunakan sebuah bangunan untuk menggambarkan pembangunan iman jemaat.

“Bangunan kokoh sangat tergantung dari dasar atau fondasi. Dasar yang telah diletakkan dari seluruh pekerjaan yaitu Yesus Kristus,” tukasnya.

Peribadatan berlangsung khusyuk

Paulus memposisikan sebagai arsitek, bagaimana cara membangun sebuah fondasi. Semua orang bisa membangun di atas fondasi atau dasar yang kuat yakni Yesus Kristus.

Baca Juga:  Sebelum Sertijab Dandim, Danrem 131/Santiago Gelar Pertandingan Tennis Farewell Komandan Kodim

“Rasul Paulus arsitek, Yesus Kristus adalah fondasi. Tidak ada fondasi lain selain Yesus Kristus karena di saat itu banyak orang meng-klaim berasal dari golongan tertentu,” kata Feila.

Selanjutnya, adalah soal bahan yang akan digunakan untuk membangun bangunan. Bahan yang kuat digambarkan sebagai emas, perak dan batu permata. Artinya, Injil disampaikan dengan benar.

Bahan lainnya yakni jerami yang tidak melekat dengan dasar sehingga mudah rusak, dihanyutkan dan hancur.

“Pada hari penghakiman maka semua bahan bangunan akan diuji dengan api. Dua hasil pengujian yakni yang tahan uji dan tidak tahan uji,” jelas Feila.

Pekerjaan yang tahan uji akan memperoleh penghormatan atau kehidupan kekal. Pekerjaan yang tidak tahan uji mendapatkan hal sebaliknya.

“Rasul Paulus menawarkan penghiburan sekaligus peringatan kepada jemaat di Korintus,” tandas dia.

Sebagai bangunan jemaat adalah Bait Allah. Roh Tuhan mendiami mereka. Memberitakan keselamatan yang sudah dikerjakan oleh Yesus Kristus.

Baca Juga:  Kolaborasi Untuk Ketahanan Pangan: Dandim Gorontalo Hadiri Penanaman Jagung Serentak Desa Bongoime

Perselisihan yang berlebihan merusak Bait Allah.

“Sebagai Bait Allah maka manusia menjadi rendah hati, tidak memamerkan, tidak mengangungkan hikmat sendiri dan kesombongan. Hikmat dunia adalah kebodohan bagi Allah,” kata sarjana teologia lulusan UKIT Tomohon ini.

Tuhan mengetahui semua rancangan manusia, tidak ada yang tersembunyi. Mengenal dahulu kerajaan Allah untuk mendapatkan hikmat.

Sebagai alat umatNya harus bekerja dengan bijak untuk mendapatkan hasil maksimal. Rasul Paulus minta agar jemaat tidak memegahkan diri, termasuk dalam satu lingkup pelayanan.

“Jangan mengagung-agungkan manusia karena Tuhan Allah sendiri yang patut diagungkan,” terang Feila Rawung.

Turut beribadah Pdt. Hana Ireine Tamunu, S.Th, Pdt. Marthen Sendow, M.Th, wakil ketua BPMJ Pnt. Yopy Warbung, sekretaris Dkn. Lenda Manorek, bendahara Dkn. Vonny Pondaag, Pelsus dan jemaat Kolom 1 hingga 16.

(JerryPalohoon)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Banner Memanjang