Manado – RSUP Prof Dr R D Kandou menggelar Pra Workshop Telementoring Project ECHO (Extension for Community Healthcare Outcomes), di Aula Kantor RSUP Kandou, Kamis (6/7/2023).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur Utama RSUP Kandou, Dr dr Jimmy Panelewen SpB-KBD, didampingi Direktur SDM Pendidikan dan Umum, Dr dr Ivonne E Rotty MKes, Direktur Layanan Operasional, dr Wega Sukanto Sp BTKV.
Dalam sambutannya Dirut Jimmy mengatakan, RSUP Kandou sebagai rumah sakit pengampuh regional terlibat secara aktif dalam pelaksanaan pengampuhan yang merupakan bagian dari transformasi layanan rujukan, khususnya layanan kanker.
Sementara diungkapkannya, penderita kanker saat ini semakin meningkat sehingga pola penanganan rumah sakit sebagai layanan rujukan harus bergeser pada penanganan lebih awal.
Upaya ke depan harus difokuskan pada bagaimana deteksi pasien kanker sedini mungkin agar pasien mendapat penanganan juga sedini mungkin.
Untuk itu, kata dia, semua komponen, stakeholder, rumah sakit, dan lainnya yang selama ini bekerja untuk pelayanan pasien kanker harus fokus akan hal tersebut.
“Dengan penanganan semakin dini maka angka morbiditas (gambaran banyaknya penyakit,red) maupun mortalitas (tingkat kematian,red) akan semakin baik,” katanya.
Adapun permasalahan yang ada hingga saat ini, kata Dirut Jimmy Panelewen, penanganan pasien kanker di RSUP Kandou masih terjadi pada stadium lanjut.
“Kami terus berupaya keras agar mortalitas bisa berada pada angka 10 persen. Kita berharap kegiatan ini dimanfaatkan dengan baik dan teman-teman yang ada di RS daerah bisa menyerap sehingga tujuan transformasi layanan rujukan, terutama untuk pasien kanker akan maksimal,” pungkasnya.
Di sisi lain, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, drg Yuli Astuti Saripawan MKes mengatakan, hal ini sangat baik karena ini merupakan suatu proses akan program pengampuhan yang harus dijalankan.
Dirinya pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada RSUP Kandou, RS kanker Dharmais, dan Echo Institute atas kontribusinya dalam transformasi program Kementerian Kesehatan, terutama pada penyakit kanker.
“Semoga ini dapat berjalan baik dan meningkatkan kualitas pelayanan, terutama di wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara,” tandasnya.
Kegiatan yang digelar secara hybrid ini juga dihadiri oleh Dirut RS Kanker Dharmais yang diwakili Direktur Layanan Operasional, dr Juliana Aritonang MARS, perwakilan Echo Institute.
Hadir juga kepala dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota, dan rumah sakit di wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara, dan peserta lainnya.
Adapun tentang project echo, di antaranya merupakan model pendidikan media yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di daerah rural dan terlayani secara kurang memadai, dengan 4 prinsip utama.
(***/BenyaminAlfonso)