Berita TerbaruBerita UtamaMinahasaPendidikan

Sebagai Jati Diri VaSung Tegaskan Bahasa Daerah Wajib Dilestarikan

×

Sebagai Jati Diri VaSung Tegaskan Bahasa Daerah Wajib Dilestarikan

Sebarkan artikel ini
Foto: Yunita Rotikan/manadonews.co.id

TONDANO, MANADONEWS.CO.ID – Anggota DPR RI Vanda Sarundajang (VaSung) menghadiri sekaligus tapil sebagai narasumber pada kegiatan Diseminasi Kepakaran Pembinaan Bahasa: Diseminasi Bahan Penyuluhan Tahun 2023 yang digelar oleh DPR RI bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Risek dan Teknologi (Dikbud Ristek) melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, bertempat di Hotel Yama, Kelurahan Koya, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, kamis (27/07/2023).

Kegiatan kemitraan ini dilaksanakan guna menyebarluaskan informasi mengenai Ejaan yang Disempurnakan (EYD) Edisi V (edisi terbaru).

MANTOSMANTOS

Adapun peserta adalah para Kepala Sekolah tingkat SD, SMP dan SMA/SMK atau diwakili oleh guru bahasa dari beberapa Kecamatan seperti Remboken, Kakas, Eris, Langowan Raya, Sonder dan Tondano Raya.

Dikatakan VaSung, secara umum kegiatan ini dilaksanakan, selain untuk memperkenalkan EYD edisi terbaru, juga agar bahasa lokal dapat terus dilestarikan.

Baca Juga:  Patuh dan Peduli Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Manajemen BSG Raih Paritrana Award Kategori Perusahaan Besar

Pentingnya bahasa lokal, menurut personil Komisi X DPR RI itu, menjadi sebuah kemendesakan mengingat fenomena reduksi bahasa daerah kian hari kian melebar di kalangan generasi muda.

“Maka dari diskusi tadi ada aspirasi dari Kepala sekolah dan teman – teman guru bahasa agar pemerintah menyediakan modul – modul, sosialisasi dan pelatihan kepada guru – guru yang akan mengajar bahasa daerah,” terang Anggota DPR RI tiga periode Dapil Sulut itu, saat diwawancarai.

Vanda Sarundajang menjawab pertanyaan wartawan di selah – selah kegiatan (Foto: Yunita Rotikan.manadonews.co.id)

Lanjut srikandi yang dikenal sangat getol memperjuangkan PIP bagi para pelajar di Sulut ini, bahasa daerah semakin melemah juga disebabkan oleh pemahaman generasi muda saat ini yang ‘terjebak’ dalam eforia modernitas.

Baca Juga:  Kodim Minahasa Gelar Tradisi Lepas Sambut Dandim

“Ada kesan ketika berbahasa daerah seolah – olah tidak cool, tidak keren sehingga generasi muda menghindarinya,” ucapnya.

Paradigma itulah, lanjut VaSung, yang perlu diubah dan menekankan nilai jati diri dalam bahasa lokal kepada generasi saman sekarang.

Meski penggunaan Bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa, bagi VaSung, tidak lantas menyingkirkan eksistensi bahasa lokal.

“Karena sekali lagi, bahasa daerah adalah jati diri. Maka jangan sampai punah sebaliknya wajib terus dilestarikan,” pesannya mengingatkan.

Narasumber lain pada kegiatan ini dari Kementerian Dikbudristek khususnya dari Badan Bahasa serta dari Balai Bahasa Sulawesi Utara

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Banner Memanjang