Berita TerbaruBerita UtamaPolitik

Anomali Pilihan Masyarakat, Ferry Liando Nilai Parpol di Indonesia Tidak Memiliki Ideologi Absolut

×

Anomali Pilihan Masyarakat, Ferry Liando Nilai Parpol di Indonesia Tidak Memiliki Ideologi Absolut

Sebarkan artikel ini

Manado – Dosen kepemiluan Ferry Daud Liando mengatakan partai politik di Indonesia tidak lagi memiliki ideologi yang absolut sehingga referensi pemilih tidak melihat parpol atau ideologi.

Liando menyontohkan masyarakat di Amerika Serikat yang memiliki referensi pemilih bukan fokus pada figur calon, tetapi melihat gagasan yang ditawarkan oleh parpol pengusung capres.

MANTOS MANTOS

Pemilih yang menginginkan status quo cenderung memilih parpol konservatif yang selama ini diakomodasi oleh Partai Republik.

“Sementara pemilih yang menginginkan perubahan cenderung memilih partai progresif yang diakomodasi oleh Partai Demokrat,” ujar Ferry Liando kepada wartawan di Manado, Selasa (20/2/2024).

Menurut Liando, kecenderungan sikap pemilih di Indonesia lebih kepada perjuangan parpol jika hendak berkuasa. Figur capres hanya menerima efek atas kehendak pemilih dalam menentukan pilihan pada parpol.

Di Indonesia, parpol tidak mempunyai branding atau warna visi politik yang berbeda. Sehingga tidak ada sesuatu yang bisa ditawarkan untuk mempengaruhi pemilih.

Baca Juga:  Kejujuran Dan Ketulusan Hati Pasangan Tamang Disenangi Masyarakat Sangihe

“Sehingga, tidak mengherankan jika terjadi anomali perolehan suara parpol pada jenis pilihan yang berbeda atau perolehan suara parpol yang sama di dua daerah yang berbeda,” tukas Liando.

Tambah dia, PDI Perjuangan meskipun kalah di pilpres namun menang besar di pemilihan legislatif. Hal itu terjadi dikarenakan beberapa kemungkinan.

Seperti pemilih cenderung melihat figur dan tidak peduli berasal dari parpol mana. Bisa jadi figur Prabowo Subianto lebih disenangi ketimbang Ganjar Pranowo.

Selain Prabowo, bisa jadi figur Gibran Rakabuming Raka juga lebih disenangi apalagi oleh pemilih gen z dan pemilih milenial.

“Prabowo juga sangat diuntungkan oleh figur Jokowi yang mendukungnya. Selama ini kepuasan publik atas kinerja Jokowi selalu bergerak 75 hingga 85 persen,” jelas dosen politik Universitas Sam Ratulangi ini.

Baca Juga:  Danrem Santiago Buka Opster TNI di Wilayah Kodim 1310/Bitung

Hal lainnya, kata Liando, di seputaran pendukung Prabowo terdapat juga figur besar seperti Ridwan Kamil yang kerap direpresentasikan sebagai figur etnis Sunda.

Juga Maruarar Sirait sebagai tokoh Kristen dan Budiman Sudjatmiko aktivis.

“Prabowo juga didukung sejumlah figur besar yang memiliki banyak pengikut di media sosial. Gejala tersebut menjadi anomali,” tutur Liando.

Sementara kemenangan PDIP dalam pemilihan legislatif di banyak daerah, menurut Liando, bisa jadi karena caleg-caleg yang dicalonkan memiliki nama besar atau figur tersohor.

“Di Sulawesi Utara misalnya, PDIP mengusung figur-figur yang memiliki nama besar seperti Rio Dondokambey, Yasti Mokoagow, Vanda Sarundajang, Wenny Lumentut dan James Sumendap,” pungkas Ferry Liando.

(JerryPalohoon)

 

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS
Example 120x600
Berita Terbaru

Oleh: Jerry Palohoon Masyarakat Indonesia pasti mendukung misi pemberantasan korupsi oleh aparat penegak hukum termasuk kepolisian. Namun, penegakan hukum dengan motif politik tertentu jadi perilaku tidak baik dan menjijikan di…