Manado – Menarik memprediksi dinamika politik Indonesia pasca kepemimpinan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi).
Menurut pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Manuel Tumbelaka, PDI-Perjuangan (PDI-P) masih dianggap variabel paling penting oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Dengan asumsi politik tergantung kepentingan, maka Prabowo akan berusaha menarik PDI-P masuk pemerintahan untuk mengamankan program dan kebijakan yang diambil,” kata Taufik Tumbelaka kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).
Apalagi, tambah mantan aktivis Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, variabel pengaruh Jokowi terhadap kemenangan Prabowo-Gibran tidak signifikan.
“Beda dengan pengaruh Partai Golkar dan Partai Demokrat. Juga bisa dilihat suara PSI tidak menjulang. Intinya setelah 20 Oktober nanti akan terjadi semacam guncangan politik,” tukas Tumbelaka.
Sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, memprediksi presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto akan memilih PDI-P ketimbang Presiden Joko Widodo.
Adi meyakini hal tersebut bakal terjadi usai Jokowi lengser dan Prabowo resmi dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2024.
“Rasa-rasanya setelah 20 Oktober, Prabowo ini akan jauh memprioritaskan PDI-P ketimbang Jokowi yang sudah tak lagi jadi presiden,” ujar Adi dalam program Obrolan Newsroom Kompas.com, Selasa (30/4/2024).
“Tapi per hari ini, saya membaca Prabowo masih cukup menghargai dan menjadikan Jokowi sebagai variabel penting. Karena sampai tanggal 20 saya kira Jokowi masih jadi presiden,” sambungnya. (Jrp)