GORONTALO,MANADONEWS.CO.ID- Dalam rangka memastikan proyek pembangunan berjalan sesuai dengan standar lingkungan yang telah ditetapkan, Danrem 133/Nani Wartabone yang diwakili Kasrem 133/Nani Wartabone Kolonel Inf Jaelan, Senin (30/12/2024) memimpin langsung Rapat Koordinasi guna membahas dan memeriksa kelengkapan dokumen UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) terkait rencana pembangunan fasilitas Kodam XIII/Merdeka, bertempat di Aula Moodelo DLH Dan SDA Kabupaten Gorontalo, Jalan Jusuf Hasiru, Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.
Kegiatan ini dihadiri Kasilog Kasrem 133/Nani Wartabone Kolonel Inf Sukrianto Puluhulawa, Batilog Korem 133/Nani Wartabone Serma Sukirman, Kadis DLH dan SDA Kabupaten Gorontalo Anita Hippy, Konsultan Penyusun Dokumen UKL UPL Randi Syamsul, Sekcam Pulubala Ucon Arif, Teknisi Roy dan para Staf DLH dan SDA Kabupaten Gorontalo.
Kasrem 133/Nani Wartabone Kolonel Inf Jaelan dalam sambutannya menyampaikan untuk luas lahan Korem 133/Nani Wartabone seluas 25 hektar, tetapi adanya hibah dari pemerintah Provinsi Gorontalo yaitu pembangunan Mesjid di Korem, maka jumlah tanah yang ada di Korem 133/Nani Wartabone seluas 24,7 hektar.
“Terkait dengan upaya pengelolaan lingkungan hidup tentang Amdal Net, saya kira tidak berat karena pembangunan yang dilaksanakan hanya perumahan dan perkantoran. Adapun penyampaian Konsultan, rencana pembangunan akan dimulai sekitar semester II tahun 2025, dengan catatan sertifikat tanah sudah ada. Apabila sertifikat tanah belum ada maka kami juga tidak akan berani melaksanakan pembangunan,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa untuk pembangunan Kodam di Indonesia tahap pertama tahun 2025 rencana akan dibangun 5 Kodam, diantaranya di provinsi Gorontalo rencananya akan dibangun tahun 2026. Apabila di Gorontalo sudah menjadi Kodam maka jumlah personil sekitar 26.000 – 30.000 dan rencana akan dibangun Batalyon Penyangga Daerah Rawan (PDR) di setiap Kabupaten dan di Kabupaten Boalemo akan di bangun Batalyon Kavaleri.
“Apabila sudah terbentuk Kodam di Gorontalo, tingkat ekonomi akan berkembang menjadi luar biasa, apalagi sudah beroperasinya Secaba, dan juga sudah beroperasinya Rumah Sakit dr. Eddy Kounang,” katanya.
Pada kesempatan itu, juga dipaparkan secara detail mengenai rencana pembangunan, potensi dampak lingkungan yang mungkin timbul, serta upaya-upaya mitigasi yang akan dilakukan. Selain itu, dilakukan pula diskusi mendalam terkait kelengkapan dokumen UKL-UPL dan kesesuaiannya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (*/Regwilnnlhy)