Manadonews.co.id – Puasa adalah kewajiban kepada Allah Swt. Puasa adalah ibadah sirih yakni ibadah yang bersifat sangat rahasia.
Hal ini dikatakan Ustadz Efendi Gani dalam Tauziah Ramadhan kegiatan Ngabuburit Pengawasan Bawaslu Sulut, Jumat (7/3/2025) sore.
“Ibadah sirih artinya ibadah hanya kita dengan Allah yang tahu. Kalau ibadah sholat, zakat, umroh, dan lainnya bisa terlihat,” jelas Ustadz Efendi.
Ustadz Efendi mengungkapkan syarat berpuasa di bulan suci Ramadhan, pertama Islam, berusia minimal 10 tahun, punya kemampuan dan bisa bertahan.
“Tapi apakah Kristen juga bisa puasa, jawabannya, iya, karena ada dalam ajaran Alkitab. Tapi, di bulan Ramadhan berpuasa wajib bagi orang Islam,” tukas Ustadz Efendi.

Ia menambahkan, puasa yang dilakukan melatih kesabaran, tidak memakai uang bukan milik sendiri, serta tidak korupsi.
“Sabar tidak hanya diucapkan, tanamkan dalam hati. Tidak melakukan sesuatu yang membatalkan ibadah puasa,” terang Ustadz Efendi Gani dalam kegiatan bertajuk ‘transformasi nilai puasa dalam Pemilu yang jujur dan adil’.
Pimpinan Bawaslu Sulut, Ardiles Mewoh dan Erwin Sumampouw, di akhir Tauziah Ramadhan mengungkapkan rasa syukur bisa melaksanakan kegiatan Ngabuburit Pengawasan.
“Amal ibadah bisa menambah berkah dalam kehidupan. Bersyukur kami bisa melaksanakan kegiatan dalam momentum hampir tuntas pengawasan Pemilu dan Pilkada,” jelas Ardiles Mewoh.
Turut hadiri pimpinan Bawaslu Sulut, Steffen Linu, Kepala Sekretariat, Aldrin Christian, Kabag, Kasubag dan Staff.
Narasumber lainnya, pemerhati kepemiluan, serta pihak Polda Sulut. Ngabuburit dihadiri puluhan pelajar.
(Jerry)