Jakarta, Manadonews.co.id – Aksi premanisme di Indonesia bukan sekedar mengganggu Kamtibmas, tapi sudah meresahkan investor, bahkan diberitakan media internasional.
Peristiwa tersebut telah menjadi perhatian publik Asia sehingga menarik perhatian Presiden Prabowo Subianto yang mengucapkan dalam berbagai kesempatan.
Hal ini terungkap di diskusi akademisi Rocky Gerung bersama Hersubeno Arief dalam FNN Channel Rocky Gerung Official yang disiarkan Jumat pekan lalu.
“Jika sudah membentuk Satgas pasti dalam upaya untuk memuluskan iklim investasi di Indonesia agar tidak diganggu, menghalangi dengan motif kekerasan,” terang Rocky Gerung.
Rocky tak segan menganggap preman adalah agen dari kekuatan politik dan bisnis, mulai memahami bahwa dalam kondisi ekonomi memburuk maka premanisme pasti akan bertambah.
Akan ada ketakutan di sudut-sudut kota masyarakat dipalak, diancam bahkan dirampas, dengan gampang bisa melihat kriminalitas akan meningkat bersamaan dengan turunnya pendapatan rakyat.
“Harus jadi masukan, Satgas Anti Premanisme harus dipikirkan bagaimana kondisi sosial ekonomi yang memungkinkan dari awal eskalasi premanisme bisa dikendalikan atau diturunkan, jadi PR bagi pemerintah,” jelas Rocky.
Lanjut Rocky, jika aksi premanisme tak dihentikan, akan jadi penanda bahwa sangat mungkin Indonesia kehilangan kesempatan mendapatkan investasi jika kepastian hukum tidak diberikan.
“Investor masuk dengan prinsip kepastian hukum, kemudian stabilitas politik. Dua unsur tersebut terpenuhi maka pemerintah mengaggap telah memberikan karpet merah pada investor,” kata Rocky Gerung. (Jerry)