AgamaBerita TerbaruDaerahNusa UtaraPemerintahanSangiheSulawesi Utara

Misa Perdana Pastor Frantosius, Sekda Sangihe Tekankan Sinergi Gereja dan Pemerintah

×

Misa Perdana Pastor Frantosius, Sekda Sangihe Tekankan Sinergi Gereja dan Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Daerah Melanchton Harry Wolf

TAHUNA, MANADONEWS.CO.ID – Umat Katolik Paroki Santo Yohanes Rasul Tahuna memenuhi gereja dalam perayaan misa perdana Pastor Frantosius Kadoang, Pr, pada Minggu (01/06/2025). Misa ini di rayakan secara khusus sebagai ungkapan syukur atas tahbisan imamat yang di terima Pastor Frantosius Kadoang Pr bersama lima rekan imam lainnya pada 3 Mei 2025 lalu.

Dalam sambutan yang di sampaikan Sekretaris Daerah Melanchton Harry Wolf mewakili Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari, pemerintah menyampaikan selamat kepada para imam baru serta menegaskan pentingnya peran Gereja dalam mendukung pembangunan dan pelayanan masyarakat.

MANTOS MANTOS

“Kehadiran para imam, termasuk Pastor Frantosius, adalah berkat bagi seluruh umat dan masyarakat. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada Paroki Santo Yohanes Rasul Tahuna yang selalu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam berbagai kegiatan,” ujar Sekda Wolf.

Ia juga berharap agar kerja sama antara Gereja dan pemerintah terus di perkuat.

“Mudah-mudahan kita tetap bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun misi bersama sebagai pelayan masyarakat dan sebagai hamba Tuhan,” tambahnya.

Dalam homili misa perdananya, Pastor Frantosius Kadoang menyampaikan renungan mendalam yang bersumber dari bacaan hari Minggu Paskah VII sekaligus Hari Komunikasi Sosial Sedunia. Ia menyoroti secara khusus doa Yesus dalam Injil Yohanes 17:20-26 yang menjadi dasar refleksinya.

“Injil hari ini mengungkapkan bagian akhir dari kehidupan Yesus sebelum sengsara. Ia tidak mengajar, Ia tidak memberi perintah, Ia berdoa. Ini adalah doa pengantaraan Yesus untuk murid-murid-Nya dan juga untuk kita yang percaya melalui pewartaan mereka,” ungkap Pastor Frantosius di hadapan umat.

Baca Juga:  Gerakan Literasi Sulut: Menyalakan Api Baca di Tengah Banjir Informasi

Ia menjelaskan bahwa inti dari doa Yesus adalah kesatuan.

“Yesus tidak meminta kekayaan, kekuasaan atau kehebatan untuk para murid-Nya. Ia hanya meminta satu hal supaya mereka menjadi satu, sebagaimana Aku dan Engkau, ya Bapa adalah satu,” ujarnya.

Menurut Pastor Frantosius, kesatuan bukan sekadar tampilan luar, tetapi harus berakar dalam spiritualitas dan kasih yang tulus.

“Kesatuan yang sejati tidak di bangun lewat keseragaman, tapi lewat kasih. Dunia haus akan kesaksian itu. Dunia ingin melihat Tuhan melalui kita. Tapi kalau yang mereka lihat hanya perpecahan, mereka akan berpaling,” tegasnya.

Lebih lanjut, Pastor Frantosius menekankan bahwa kesatuan adalah kesaksian hidup. Dalam kondisi dunia yang semakin terpolarisasi, umat beriman di panggil untuk menjadi tanda kehadiran Kristus.

“Perpecahan adalah batu sandungan dalam pewartaan. Tapi kalau kita bersatu, dunia bisa percaya bahwa memang benar Allah telah mengutus Yesus. Kita menjadi perpanjangan dari doa dan kasih-Nya,” katanya.

Ia juga mengajak umat untuk merenungkan bahwa keselamatan bukan hanya untuk nanti di surga, tapi mulai dari sekarang dalam kebersamaan dan pelayanan.

Baca Juga:  DPRD Sulut Jadi Saluran Aspirasi, Ini Pernyataan Sikap OKP Lintas Iman Sulawesi Utara

“Yesus berkata, Aku ingin mereka ada bersama Aku, di mana Aku berada. Inilah kerinduan terdalam Yesus agar kita hidup dalam kemuliaan bersama-Nya. Tapi kemuliaan itu dimulai dari sekarang—dari cara kita hidup, mencintai, melayani, dan menyatukan,” tandasnya.

Perayaan misa perdana ini tidak hanya menjadi tonggak awal perjalanan imamat Pastor Frantosius, tetapi juga momen refleksi bagi seluruh umat untuk memperbarui komitmen sebagai Gereja yang hidup, bersatu dan melayani.

“Mari kita mohon dalam Ekaristi ini, agar Kristus menyatukan kita, agar kita menjadi saksi hidup yang menghantar dunia kepada Kristus sendiri,” pungkas Pastor Frantosius.

Misa berlangsung dengan penuh khidmat dan sukacita, di hadiri oleh umat dari seluruh Paroki Santo Yohanes Rasul Tahuna. Perayaan ini juga menjadi momentum penting dalam mempererat semangat sinodal antara Gereja dan pemerintah dalam membangun Sangihe yang beriman dan bermartabat.

Enam imam baru Diosesan Manado (Projo) yang menerima tahbisan suci di antaranya, Pastor Valentino Pandelaki Pr, Pastor Frantosius Kadoang Pr, Pastor Perdianus Poida Pr, Pastor Yohanes Bosco Pontoh Pr, Pastor Christian Theofilus Pontoh Pr dan Pastor Gregorius Anselmus Legi Pr. Lima imam turut hadir dalam perayaan misa perdana minggu pagi tadi.

(Riko)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *