Berita TerbaruManadoSulawesi Utara

Peserta PESPARANI Katolik Daerah Pertama Tingkat Provinsi Sulawesi Utara Wajib Ziarah Pengharapan di Porta Sancta Gereja Katedral dan Kapel Wisma Lorenzo Lotta

×

Peserta PESPARANI Katolik Daerah Pertama Tingkat Provinsi Sulawesi Utara Wajib Ziarah Pengharapan di Porta Sancta Gereja Katedral dan Kapel Wisma Lorenzo Lotta

Sebarkan artikel ini

MANADO, MANADONEWS.CO.ID — Para peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Daerah Pertama Tingkat Provinsi Sulawesi Utara akan menjalani ziarah rohani ke Porta Sancta sebagai bagian tak terpisahkan dari rangkaian kegiatan bernuansa iman yang mengusung tema “Peziarah Pengharapan”.

Ziarah tersebut akan di lakukan di dua lokasi sakral, yakni Porta Sancta Gereja Katedral Hati Tersuci Maria Manado dan Kapel Wisma Lorenzo Lotta, sebagai wujud pertobatan, penguatan iman, dan penegasan identitas Katolik dalam momentum Pesparani.

MANTOS MANTOS

Ketua Harian Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Sulawesi Utara, Janny J. Kopalit, menegaskan bahwa kewajiban ziarah ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk kesungguhan iman seluruh peserta Pesparani dalam menapaki perjalanan rohani bersama.

“Ziarah ke Porta Sancta adalah syarat utama dalam Pesparani Daerah kali ini. Ini bukan hanya simbol, tapi pernyataan iman dan pengharapan. Dalam semangat sebagai peziarah, kita di ajak untuk merenung, bertobat dan memperkuat panggilan sebagai umat Katolik yang aktif dalam liturgi,” ujar Janny.

Baca Juga:  Komitmen Partai Nasdem Perjuangkan Kesejahteraan Masyarakat dengan Semangat Restorasi 

Ia juga menyampaikan, pelaksanaan Pesparani akan di gelar pada 18–21 November 2025 dan mendapat dukungan penuh dari Uskup Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC, yang di rencanakan akan memimpin misa pembukaan pada Selasa, 18 November.

LP3KD Sulut juga telah berkonsultasi langsung dengan Uskup Rolly terkait pelaksanaan teknis kegiatan. Dalam arahannya, Uskup Rolly mengingatkan bahwa Pesparani tidak boleh terjebak pada kompetisi belaka, melainkan harus menjadi media pembinaan iman umat.

“Pesparani adalah perayaan iman yang menunjukkan jati diri kekatolikan, bukan sekadar ajang tampil suara indah. Harus sesuai dengan nilai-nilai Gereja, memperhatikan Nihil Obstat dan Imprimatur, serta memberi ruang untuk pengembangan liturgi dan peribadatan yang hidup,” tegas Uskup Rolly dalam audiensi bersama panitia, Kamis (5/6/2025), di Keuskupan Manado.

Selain ziarah, kegiatan Pesparani juga akan melibatkan Komisi Liturgi Keuskupan untuk memperkuat partisipasi aktif umat. Hal ini, menurut Janny, sekaligus menjadi ajang pembinaan di tingkat paroki.

Baca Juga:  Terungkap di Sidang, Kakek di Sumompo Rekayasa Surat Waris Untuk Muluskan Jual Beli Tanah SHM Milik Jhon Salendu

“Melalui pelatihan mazmur, koor dan kegiatan lainnya, pastor paroki dapat melihat sejauh mana umat berkembang secara liturgis. Harapan kami, ini akan menjadi awal yang baik untuk pembinaan berkelanjutan di paroki masing-masing,” tambahnya.

Audiensi dengan Uskup Rolly juga dihadiri oleh jajaran pengurus dan panitia inti, di antaranya Sekretaris Umum LP3KD Sulut Joula Makarawung, Penasehat Drs. Edwin Kindangen, Ketua Bidang Penyelenggara DR. Art Merung, serta Tim Panitia Operasional: Suster Virgin JMJ, Suster Anas JMJ, dr. Maria, AKBP Edwin Humokor, Jimmy Lesar, dan Morgan Ticoalu. Turut hadir pula Ketua Panitia Pengarah Prof. Perry Rumengan, serta Panitia Steering Committee Regina dan Gysye.

(Riko)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *