TAHUNA, MANADONEWS.CO.ID – Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari, SE, MM, bersama Wakil Bupati Tendris Bulahari, menghadiri langsung ritual adat “Mamata” yang menjadi bagian dari rangkaian Festival Seke Maneke, Rabu (11/6/2025), di Desa Wisata Pulau Para Lele.
Kehadiran pimpinan daerah ini turut di dampingi Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara dr. Kartika Devi Tanos dan Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata Drevy Malalantang, beserta rombongan.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Bupati Michael Thungari menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat dalam melestarikan budaya lokal melalui Festival Seke Maneke.
“Mudah-mudahan dari kegiatan ini ada potensi yang bisa di jual ke depan. Saya lihat antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ini baik untuk kebangkitan ekonomi lokal,” ujar Thungari.
Ritual “Mamata” sendiri merupakan prosesi adat yang di lakukan sebagai bentuk persiapan spiritual dan budaya sebelum puncak acara penurunan alat tangkap ikan tradisional, yaitu “seke”, ke laut.
Kapitalaung (Kepala Kampung) Para Lele, Elengkey Nesar, menjelaskan bahwa prosesi ini penting dalam siklus budaya nelayan lokal.
“Ritual Mamata adalah bagian dari persiapan sebelum alat seke di turunkan ke laut. Ini sudah menjadi tradisi masyarakat kami sejak lama,” jelasnya.
Festival Seke Maneke menjadi salah satu agenda unggulan pariwisata budaya di Kabupaten Kepulauan Sangihe, yang di harapkan dapat mendorong kunjungan wisatawan sekaligus menjaga warisan tradisi maritim masyarakat pesisir.
Hadir juga Ketua TP PKK Kabupaten Sangihe Ny Cherry Thungari Soeyoenus SE, Sekretaris TP PKK Ny Agnes Bulahari Walukow SE, Anggota DPRD Kabupaten Sangihe, Insan Pers serta undangan lainnya.
(Riko)