MANADO,MANADONEWS.CO.ID- Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi menerima kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol Eddy Hartono, bertempat di Markas Kodam XIII/Merdeka, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (24/6/2025).
Pertemuan membahas rencana penguatan kerja sama antara BNPT dan Kodam XIII/Merdeka dalam kegiatan-kegiatan edukatif dan preventif di wilayah Sulawesi Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam XIII/Merdeka didampingi oleh Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto, Asintel Kasdam XIII/Merdeka Kolonel Arh Hadi Purwanto dan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Utara Johnny Alfriets Alexander Suak. Sedangkan Kepala BNPT RI didampingi Deputi I BNPT RI Mayjen TNI Sudaryanto, Irfan Idris selaku Direktur Pencegahan BNPT RI, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Harianto serta Koorspri Kepala BNPT RI AKBP Ade Candra.
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi dalam menangkal ancaman radikalisme dan terorisme.
“Sinergi antara BNPT, TNI, dan pemerintah daerah merupakan kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. Kodam XIII/Merdeka siap mendukung langkah-langkah strategis BNPT dalam membina masyarakat agar terhindar dari pengaruh paham radikal,” ujar Pangdam.
Sementara itu, Kepala BNPT RI Komjen Pol Eddy Hartono mengungkapkan bahwa pihaknya terus mendorong penguatan peran serta masyarakat dan aparat kewilayahan dalam program pencegahan terorisme.
“Peran TNI, khususnya satuan kewilayahan seperti Kodam XIII/Merdeka, sangat penting dalam membina masyarakat dan mencegah tumbuhnya paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila,” ungkapnya.
Sebagai informasi, pada pertemuan itu, Pangdam XIII/Merdeka dan Kepala BNPT RI saling bertukar pikiran dalam mencari langkah-langkah efektif dalam upaya penanggulangan radikalisme dan terorisme.
Kedua belah pihak sepakat untuk saling bersinergi dalam peningkatan pemahaman akan ideologi kebangsaan masyarakat. Karena, penanaman rasa kebangsaan, bela negara serta implementasi nilai-nilai Pancasila dapat mewujudkan sumber daya manusia yang resisten yang memiliki daya tangkal yang kuat agar tidak terpapar paham radikalisme maupun terorisme. (51/Regwilnnlhy)
