Pdt Gilbert Lumoindong saat membawakan khotbah
Manadonews.co.id-.Fenomena saat ini sangat banyak anak muda sudah kehilangan motivasi dan semangat. Bahkan, tak sedikit yang kemudian menjadi cengeng, kecewa, putus asa serta mudah terpengaruh akan hal duniawi dan kedagingan.
Akibatnya banyak anak muda yang percaya ramalan-ramalan nasib, ilmu-ilmu sesat, narkoba, sex bebas, bahkan LGBT.
Melihat fenomena tersebut, Departemen Pemuda dan Anak Sinode Gereja Bethel Indonesia bersama dengan Badan Pekerja Daerah GBI Sulawesi Utara Gorontalo tidak tinggal diam.
Bertepatan dengan masa liburan sekolah, maka dicetuskan ide Perkemahan Pemuda/Pemudi GBI SulutGo selama 6 hari di Minggu pertama bulan Juli tahun 2025, di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
Pada kegiatan tersebut ada pembicara dari Jakarta, yakni seperti Pdt.Dr.Ir Wiryohadi serta Pdt Andi Tjokro dan untuk dari Sulawesi Utara ada Pdt Hanny Pantouw S.Th, Pdt Yusak Sanggi S.Th serta Pdp Hizkia Sembel M,Kes.
Diacara malam terakhir yang terbuka untuk umum dan dihadiri lebih dari 7000-an orang yang datang dari sekitar Desa Tateli, Manado serta wilayah Sulawesi Utara lainnya, Pdt.Dr Gilbert Lumoindong yang dipercayakan untuk membawakan kabar keselamatan mengambil tema “Pahlawan yang Berpikir Matang”. Bacaan ini diambil dari Kitab Nehemia 5:7-8.
Dirinya menekankan, bahwa benar hidup kristen selalu berhubungan dengan iman dan kepekaan akan suara Roh Tuhan.
“Namun, sebagai pahlawan dalam Kristus, fungsi pertimbangan akal sehat juga tidak boleh sembarangan diabaikan,” tegas Pdt Gilbert Lumoindong yang diketahui telah memiliki 4 cucu, namun tetap enerjik dalam khotbah-khotbahnya.
Pdt Gilbert Lumoindong secara gamblang dan sederhana kemudian menjelaskan tiga hal tentang pentingnya menjadi pahlawan yang menyeimbangkan kepekaan dengan akal sehat.
“Pertama, supaya kita tidak tertipu iblis terkait antara iman dan illusi. Kedua, supaya kita bisa membedakan mana yang sekedar perasaan dan mana yang kehendak Tuhan. Ketiga, supaya kita tidak “sembarangan” memakai nama Tuhan,” jelasnya.
Pdt Gilbert Lumoindong juga menambahkan tentang pikiran terkait bagaimana yang harus dikembangkan sebagai seorang pahlawan yang berpikir matang.
“Memang mujizat masih ada, namun kita harus tetap bertanggung jawab. Tak hanya itu, jika Tuhan berjanji, DIA pasti tepati. Dan jika kita tekun, setia serta mengandalkan Tuhan, pasti kita akan melihat kemenangan dan mahkota kemuliaan,” katanya
“Selain itu, jangan coba-coba melawan Tuhan, menjauh dari Tuhan dan meninggalkan pekerjaan Tuhan. Pastinya kita akan susah sendiri,” sambung Pdt Gilbert Lumoindong saat pelayanan Altar Call yang dimana ribuan orang-orang muda menyambutnya dengan haru dan penuh sukacita.
Nampak dalam khotbahnya, banyak anak-anak muda yang dilawat Tuhan, bertobat, dibaptis Roh Kudus, dilepaskan dari roh-roh jahat, disembuhkan dari berbagai penyakit serta diteguhkan panggilannya untuk melayani Tuhan.
“Segala kemuliaan bagi Tuhan Yesus saja,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Pdt Yusak Sanggi S.Th menyampaikan, bahwa sungguh lawatan Allah luar biasa.
“Lawatan Tuhan luar biasa sehingga menjadi puncak acara yang sungguh memuliakan Kristus,” singkatnya.
Pdt Hanny Pantouw S.Th pun dalam sambutannya sebagai ketua BPD GBI SulutGo mengatakan inilah waktunya anak-anak muda bangkit.
“Mari kita menjadi pahlawan yang berpikir matang. Bukan waktunya pemuda-pemudi menjadi pengecut, pengkhianat serta penjilat,” harapnya.
Diketahui, dimalam terakhir ini animo pemuda-pemudi GBI sungguh luar biasa, sebab lebih dari 5000 yang ikut mendaftar. Bahkan yang indahnya, bukan hanya warga GBI, nampak pula jemaat dari Gereja lain. Tak hanya itu, warga mereka yang selama ini mengaku atheis pun turut mendaftar dan terlibat dalam kegiatan.
Acara yang berlangsung enam hari lima malam kali ini sungguh hangat serta penuh kekeluargaan.
Disamping diisi dengan sesi-sesi ceramah seputar kehidupan orang muda ada juga KKR, games-games serta team building.
(Redaksi)