Manadonews.co.id – Konvoi transportasi jenis Bajaj yang melintas di beberapa ruas jalan utama kota, Kamis (10/7/2025), sontak membuat heboh warga Kota Manado.
Iring-iringan yang belakangan diketahui sebagai Bajaj Maxride ini dikawal langsung oleh PJR Polda Sulawesi Utara (Sulut). Transportasi angkutan Bajaj modern yang menawarkan moda transportasi urban yang efisien, terjangkau dan berbasis teknologi sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat ini ternyata tengah diperkenalkan sebagai alternatif pilihan warga Manado atas sejumlah layanan transportasi online yang ada saat ini.
Kendati terbilang baru, sejumlah kritikan tajam pun langsung berdatangan dari warga Manado yang menyoroti kehadiran Bajaj Maxride melalui media sosial (medsos) facebook.
Terpantau, persoalan izin operasi resmi Bajaj Maxride dari pemerintah sampai pada permasalahan kemacetan yang sampai saat ini masih menjadi topik perdebatan warga Kota Manado turut dikomentari pada postingan akun facebook Lasut Rian.
“So apa le ini sulut pemerintah kurang joss untuk pembangunan sulutso datang ini le ini smo bale ulang jaman BAJAJ BAJURIyg laeng so bwh robot ini torang bale ulang deng bajajSOMO JADI PRINDAVAN TORANG INI
SIAP2 MANADO LEBEH MACET
SULUT GO TO INTERNASIONAL TRE MAR SAYANG SO MAJU 1 LANGKAH, MUNDUR 10 LANGKAH MANADO PRINDAVAN JILID 2
KZ HADIR KE TU YG LEBIH CANGGIH INI KZ HADIR JAMAN BATU PUNYASO TAU2 MIKRO DI AKTIFKN KEMBALI TRE DRI PADA INI BAJAJ BAJURI
Paling mesin sama deng tu jaga angka2 sampah di lorong,” tulis Lasut Rian pada akun media sosial facebooknya.
“Maaf..
Kalau pemerintah mengkondisikan memberi izin bajaj beroperasi, maka ini suatu keputusan yg kurang bijak dan kurang baik, kenapa?…karena ini semakin membuat kemacetan di dalam kota Manado & kita kayaknya bukan maju tapi mundur.
Bajaj merupakan alat transportasi zaman dulu sebelum adanya angkot, dan kita tahu bahwa angkot lebih kuat dari pada Bajaj dari segi ketahanannya, kok kita kembalikan lagi Bajaj beroperasi, lebih kagetnya lagi kok bisa bisanya ada di Manado.
Kita tahu sendiri wilayah geografisnya Manado dan sekitarnya, ada tanjakan perbukitannya, tidak sama dengan Jakarta.
Mungkin bisa di Evaluasi lagi…,” tulis Tata Pandji di kolom kementar postingan Lasut Rian.
Postingan yang dibanjiri 1,100 komentar beragam ini pun makin viral di media sosial dengan 262 kali dibagikan sampai pada Jumat 11 Juli 2025 siang.
Terpisah, anggota DPRD Kota Manado, Yendri Amrain, saat dikonfirmasi wartawan mengakui belum mengetahui kehadiran layanan transportasi online Bajaj Maxride.
“Belum ada pembahasan bersama Dinas Perhubungan Kota Manado selaku mitra kerja Komisi 3 DPRD Manado terkait transportasi Bajaj Maxride ini,” ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kota Manado ini.
Amrain memastikan bahwa belum ada izin operasi resmi terkait transportasi berbasis aplikasi Bajaj Maxride ini.
Legislator Manado yang dikenal vokal ini juga mengingatkan soal dampak yang akan ditimbulkan terhadap transportasi yang sudah ada sebelumnya di Kota Manado.
“Jangan sampai Bajaj Maxride hanya akan menambah persoalan kemacetan. Apalagi kehadiran Bajaj di perkotaan pada umumnya selalu meninggalkan kesan kumuh yang berpotensi mengganggu keindahan kota,” pungkas politisi Gerindra ini. (**/Jrp)