TAHUNA, MANADONEWS.CO.ID — Suasana haru dan penuh makna menyelimuti Misa Pisah Sambut Pastor Paroki yang digelar di Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul Tahuna, Minggu (13/7/2025). Acara tersebut menjadi penanda berakhirnya masa pelayanan RD Paulus Salabia sebagai gembala umat di Paroki Tahuna dan penyambutan RD Jacob Adilang sebagai pastor paroki yang baru.
Momen bersejarah ini diawali dengan penyambutan secara adat, sebuah penghormatan khas budaya lokal yang mempererat ikatan umat dan gembala. Rangkaian dilanjutkan dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh ketiga imam: Pastor Paulus Salabia, Pastor Jacob Adilang, dan Pastor Angky Runtu. Kehadiran umat dari berbagai stasi menambah kekhidmatan misa, mencerminkan kecintaan dan penghargaan yang mendalam terhadap pemimpin rohani mereka.
Dalam sambutan perpisahannya, Pastor Paulus Salabia mengungkapkan rasa syukur atas kebersamaan yang terjalin selama masa pelayanannya. Ia tidak hanya datang sebagai pelayan iman, tetapi juga sebagai pribadi yang banyak belajar dari umat yang ia layani.
“Terima kasih atas kasih dan dukungan umat selama ini. Saya bukan hanya datang untuk melayani, tapi juga telah banyak belajar di tengah kalian. Saya pamit, namun saya membawa cinta paroki ini dalam doa-doa saya,” ungkapnya penuh haru.
Tak hanya umat, apresiasi juga datang dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah daerah dan tokoh lintas agama, yang menilai Pastor Paulus telah memberi warna tersendiri dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Sangihe.
Sebagai gembala yang baru, Pastor Jacob Adilang memulai pelayanannya dengan semangat keterbukaan dan kebersamaan. Dalam sapaan perdananya, ia menegaskan bahwa perannya adalah melanjutkan karya pelayanan yang telah dirintis pendahulunya.
“Saya datang bukan untuk menggantikan, melainkan untuk melanjutkan perjalanan iman yang telah dirintis. Saya percaya bahwa dengan semangat persaudaraan dan saling mendukung, kita dapat membangun komunitas yang semakin kuat dalam kasih Kristus,” ujar Pastor Jacob.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan penyerahan cendera mata, penampilan pujian dari kelompok kategorial, dan ramah tamah sederhana yang berlangsung di halaman gereja. Tak sedikit umat yang menyampaikan kesan dan pesan pribadi kepada Pastor Paulus, menandai betapa kuatnya ikatan batin yang telah terbangun selama masa pelayanannya.
Pisah sambut ini bukan sekadar serah terima jabatan rohani, tetapi juga penghargaan mendalam kepada sosok pemimpin yang telah setia mengabdi dengan kasih dan ketulusan hati, serta pengharapan baru akan perjalanan iman yang terus tumbuh bersama gembala yang baru.
(Riko)
