TAHUNA, MANADONEWS.CO.ID — Kabar menggembirakan datang dari wilayah perbatasan Indonesia–Filipina. Seorang nelayan asal Pulau Kawio, Kecamatan Kepulauan Marore, Kabupaten Kepulauan Sangihe yang sebelumnya dilaporkan hilang saat melaut, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat.
Nelayan tersebut, diketahui bernama Muksin Pangumpia (50), dilaporkan hilang sejak Senin, 14 Juli 2025. Setelah pencarian selama delapan hari, ia ditemukan oleh kapal penangkap ikan asal Filipina bernama Fatima Fishing Vessel di Perairan Laut Sulawesi, wilayah perbatasan Indonesia–Filipina.
Penemuan ini pertama kali diketahui oleh Ester Sangel, warga Kampung Marore, yang menerima kabar dari keluarganya di Bitung pada Jumat (18/7). Informasi tersebut langsung diteruskan ke aparat kampung dan pihak kepolisian.
“Nelayan tersebut ditemukan dalam keadaan sehat dan saat ini masih berada di kapal Filipina. Kapal itu sendiri dikabarkan akan menuju ke Pelabuhan Gensan, Filipina, untuk menyerahkan yang bersangkutan ke otoritas Coast Guard setempat,” ungkap Mr. Lamberto Angel, petugas Border Crossing Officer (BCO) Marore.
Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Abdul Kholik, SH, SIK, MAP, menyampaikan bahwa pihaknya terus memonitor dan melakukan koordinasi lintas instansi untuk memastikan keselamatan serta proses pemulangan warga yang ditemukan tersebut.
“Kami bersyukur korban ditemukan dalam keadaan selamat. Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, pihak kampung, serta BCO Marore untuk memantau perkembangan di Filipina. Kami akan terus berupaya membantu proses kepulangan saudara Muksin Pangumpia secepat mungkin,” tegas AKBP Abdul Kholik.
Kapolres juga mengimbau masyarakat nelayan di kawasan perbatasan agar selalu mengutamakan keselamatan saat melaut dan segera melaporkan jika ada kejadian serupa.
Saat ini, proses pemulangan korban masih menunggu konfirmasi dari otoritas Filipina. Informasi terakhir menyebutkan bahwa Muksin Pangumpia telah diserahkan dari agen kapal kepada pihak Coast Guard Filipina di Gensan.
Aparat Kepolisian Sektor Marore dan unsur pemerintah daerah terus melakukan penggalangan informasi dan pemantauan perkembangan, sembari menunggu proses resmi dari otoritas Filipina. (Rita)