Berita TerbaruBerita UtamaNasional

Flexing Kaya, Jualan Kelas: Publik Bongkar Dugaan Scam Timothy Ronald

×

Flexing Kaya, Jualan Kelas: Publik Bongkar Dugaan Scam Timothy Ronald

Sebarkan artikel ini
Timothy Ronald, founder akademi cyrpto

Jakarta, MN – Nama Timothy Ronald kembali bergema di jagat maya, bukan karena prestasi, tapi karena tuduhan keras publik yang menyebutnya sebagai scammer berkedok edukasi kripto.

Sosok yang dulunya dielu-elukan sebagai “anak muda triliuner” ini kini justru menuai badai kecurigaan karena menjual mimpi lewat program bernama Akademi Crypto yang disebut-sebut sebagai “kelas kosong bertarif jutaan rupiah”.

MANTOS MANTOS

Jualan Kelas Puluhan Juta, Tapi Materi Bisa Dicari Gratis

Program edukasi yang dijalankan Timothy memasang tarif fantastis, mencapai Rp17 juta per tahun.

Namun, sejumlah mantan peserta dan pengamat menyebut materi yang diberikan hanyalah “basa-basi internet” yang bisa diperoleh gratis lewat YouTube atau Google.

Banyak yang merasa tertipu karena janji manis akan “financial freedom” tak kunjung datang, bahkan ada yang mengaku rugi secara mental dan finansial.

“Ini bukan edukasi, ini skema tipu-tipu. Nggak jauh beda sama yang udah masuk penjara,” tulis salah satu komentar netizen yang viral di platform X.

Pura-Pura Kaya?

Dalam sebuah podcast YouTube berdurasi 45 menit yang diposting oleh kanal Agung Hapsah, Timothy dibedah habis-habisan.

Baca Juga:  Nobar Film Believe di Manado Bersama Jajaran Kodam XIII/Merdeka

Sang narator bahkan menyebut bahwa “kekayaan triliunan” Timothy hanyalah ilusi visual dari editan dan marketing pribadi.

Beberapa menyebut gaya hidup mewahnya hanyalah bentuk manipulasi untuk menarik korban baru—jualan gaya hidup demi cuan.

“Kalau lo beneran punya duit triliunan, ngapain masih jualan kelas? Scam alert banget,” ujar sang podcaster dalam narasi penuh sindiran.

Jejak Mirip Influencer Kripto yang Sudah Masuk Bui

Nama Timothy kini kian disandingkan dengan sosok-sosok seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan, dua influencer kripto yang terbukti menipu ribuan orang lewat skema manipulatif.

Bedanya, Timothy belum tersentuh hukum—namun netizen mendesak aparat bertindak sebelum makin banyak korban.

Bungkam, Tapi Terus Jualan Mimpi

Di tengah badai tuduhan ini, Timothy tampak tetap tenang. Di media sosial, ia terus mengunggah video motivasi, flexing harta, dan promosi kelas kripto. Tak ada klarifikasi, tak ada permintaan maaf. Bahkan, narasi “lo bisa jadi triliuner kayak gue” tetap dipertahankan.

Sikap ini menuai kemarahan publik. Banyak yang menyebut Timothy sebagai “penjual mimpi busuk”, dan mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Satgas Waspada Investasi untuk segera turun tangan.

Baca Juga:  Pangdam Merdeka dan Pangdam Palaka Wira Bertemu di Makodam XIII/Merdeka

Canggih Fitra dalam sebuah podcast menyuruh Timothy Ronald mengurus para korban kelas kripto yang dibuatnya. “Timothy, lu ga usah hina-hina anak gym dulu lah. Lu beresin dulu itu korban-korban kerugian di Akademi kripto lu itu, puluhan miliar kerugiannya.”(6/7) ungkap Canggih Fit didepan Deddy Corbuzier.

Regulasi Lemah, Influencer Semakin Liar

Kasus Timothy Ronald membuka mata bahwa ruang digital saat ini dipenuhi para influencer predator yang menjual kelas, edukasi, hingga mimpi tanpa kontrol. Sayangnya, tidak ada regulasi yang benar-benar membatasi mereka. Uang terus mengalir dari korban-korban baru, dan sistem seolah membiarkan mereka beraksi.

Timothy Ronald kini berada di ujung tanduk reputasi. Apakah ini akhir dari ilusi seorang triliuner muda? Atau publik akan terus dibius oleh kata-kata manis dan visual mewah?

Yang jelas, publik menuntut jawaban, transparansi, dan—jika terbukti—pertanggungjawaban hukum.(Steven)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Banner Memanjang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *