TAHUNA, MANADONEWS.CO.ID – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Kepulauan Sangihe menggelar Pendidikan Politik Tiga Pilar Partai yang berlangsung pada 29–30 Agustus 2025 di Sekretariat DPC. Kegiatan ini menghadirkan seluruh jajaran struktural partai dari tingkat PAC.
Hari pertama, peserta yang hadir adalah pengurus dari Dapil I, meliputi PAC Tahuna, Tahuna Timur, Tahuna Barat, Manganitu dan Tatoareng. Sementara itu, besoknya dijadwalkan untuk Dapil II dan Dapil III.
Dalam sambutannya, Ketua DPC PDI Perjuangan Sangihe, Ferdy Sondakh, SE, menekankan pentingnya persatuan dan kesolidan seluruh jajaran dalam menghadapi kontestasi politik mendatang.
“Kalau kita tidak solid, apa yang sudah kita bangun akan sia-sia. Kita harus berada dalam satu dapur perjuangan. Jangan hanya saling mengkritik, tapi mari melihat ke depan dan bekerja untuk kemenangan,” tegas Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Sangihe itu.
Ia mengingatkan bahwa penentuan calon kepala daerah maupun anggota legislatif bukan sekadar usulan dari bawah, melainkan keputusan DPP Partai. Karena itu, siapapun yang diberikan rekomendasi, seluruh jajaran wajib tegak lurus dan bekerja sama memenangkan.
Sondakh juga menyampaikan bahwa PDI Perjuangan Sangihe memiliki struktur organisasi yang sudah sangat kuat. Dari DPC hingga ranting, jumlah pengurus diperkirakan mencapai 5.000 orang.
“Kita punya perangkat lengkap. Tinggal bagaimana seluruh kekuatan ini digerakkan dengan semangat untuk memenangkan pdi perjuangan,” ujarnya.
“Pada prinsipnya kita harus solid agar bisa menang di 2029 nanti,” tegas politisi senior yang dekat dengan rakyat ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Utara, Drs. Hironimus Rompas Makagansa, M.Si, yang turut hadir, mengingatkan bahwa partai menghadapi sejumlah tantangan besar. Salah satunya mempertahankan capaian politik, termasuk keberhasilan PDI Perjuangan menempatkan 19 anggota DPRD Provinsi dan menjadikan kader terbaik, dr Fransiskus Andi Silangen, sebagai Ketua DPRD.
“Tantangan kita adalah bagaimana mempertahankan capaian ini. Jangan sampai kita lengah, karena mempertahankan lebih sulit dari pada meraih,” tegas Makagansa.
Ia juga menyoroti dinamika politik pasca keputusan Mahkamah Konstitusi yang memisahkan pemilu nasional dan pemilu lokal. Menurutnya, ritme politik akan semakin padat, tetapi hal ini juga membuka ruang konsolidasi yang lebih fokus.
“Tidak boleh ada kader yang berjalan sendiri-sendiri. Disiplin adalah nafas perjuangan kita. Dari DPC, PAC, hingga ranting harus saling menopang. Kita semua satu rumah besar PDI Perjuangan,” ujarnya.
Makagansa menambahkan, kekuatan partai ada pada militansi kader yang terus turun ke tengah masyarakat.
“Kita harus mendengar dan berjuang bersama rakyat,” pungkasnya.
Pendidikan Politik Tiga Pilar ini menjadi momentum konsolidasi partai menjelang Pilkada dan Pileg 2029. Dengan adanya pembekalan, pengurus diharapkan semakin memahami garis perjuangan partai sekaligus meneguhkan komitmen bersama. (Riko)
