TOMOHON,MANADONEWS.CO.ID- Rindam XIII/Merdeka menggelar lepas sambut Komandan Rindam XIII/Merdeka yang baru dan lepas Danrindam XIII/Merdeka lama di Markas Rindam XIII/Merdeka, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Minggu (7/9/2025).
Lepas sambut dilaksanakan setelah pejabat lama Danrindam XIII/Merdeka Kolonel Inf Achmad Marzuki yang merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1997 mendapat jabatan baru sebagai Kasrem 033/Wira Pratama Kodam XIX/Tuanku Tambusai.
Jabatannya sebagai Danrindam XIII/Merdeka digantikan oleh Brigjen TNI Wempi Ramandaei. Ia merupakan lulusan Akmil tahun 1995 dimana jabatan sebelumnya sebagai Widyaiswara Bidang Strategi dan Kawasan Seskoad.
Kolonel Inf Achmad Marzuki dalam sambutannya mengatakan, ia meminta maaf jika selama bertugas sebagai Danrindam XIII/Merdeka ada kesalahan yang dilakukan.
Mantan Danrindam XIII/Merdeka itu juga mengucapkan terima kasih kepada para pejabat Rindam XIII/Merdeka dan rekan-rekan yang sudah mendukungnya selama memegang tongkat komando sebagai Danrindam XIII/Merdeka kurang lebih 1 tahun 3 bulan.
“Terima kasih kepada rekan- rekan yang sudah mendukung selama bertugas di sini. Kami juga mohon doa restu di tempat tugas yang baru,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Brigjen TNI Wempi Ramandaei selaku pejabat baru Rindam XIII/Merdeka memperkenalkan diri dan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kinerja dan pengabdian Kolonel Inf Achmad Marzuki.
Brigjen TNI Wempi Ramandaei mengatakan sebagai warga baru, ia meminta dukungan baik dari pejabat Rindam XIII/Merdeka, mitra dan para prajurit Rindam XIII/Merdeka selama menjabat sebagai Danrindam XIII/Merdeka kedepannya.
“Saya berharap dengan penunjukkan dirinya sebagai Danrindam XIII/Merdeka dapat memberi semangat baru dan kontribusi untuk wilayah Sulawesi Utara termasuk di Gorontalo,” tandasnya.
Kegiatan ini ditandai dengan pemutaran video atau dokumentasi Danrindam yang lama, pemberian cenderamata. Kemudian dilanjutkan dengan penggalungan selendang dan pemberian handbucket serta tradisi pelepasan pedang pora.
Sebagai informasi, tradisi tersebut dilakukan guna membentuk rasa kebanggaan terhadap satuan, sehingga pejabat atau personil yang baru masuk dan yang dilepas satuan memiliki kebanggaan terhadap satuan serta memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap satuannya. (Regwilnnlhy)












