TONDANO, MANADONEWS.CO.ID – Pertapaan Tampusu di Tondano, Kabupaten Minahasa, pada Sabtu-Minggu (6–7 September 2025) dipenuhi sukacita iman. Ratusan kaum muda Katolik dari berbagai Keuskupan di Indonesia berkumpul dalam Kebaktian Rohani Katolik (KRK). Dua hari penuh, suasana doa, nyanyian rohani, refleksi iman, serta persaudaraan mewarnai perjalanan spiritual para peserta.
Di antara mereka, Aurelia Momuat dari OMK Stasi Maria Diangkat ke Surga Pinabetengan, Paroki St. Joseph Kawangkoan, membagikan kesan mendalamnya.
“Saya merasa beruntung mengikuti kegiatan KRK ini di Pertapaan Tampusu. Kegiatan ini memperdalam iman saya, memperluas jaringan dengan teman seiman, juga bisa bertemu dengan para bintang tamu yang luar biasa. Saya memperoleh pengalaman rohani yang berharga dan merasakan kedekatan dengan Tuhan Yesus,” ungkap Aurelia kepada MANADONEWS Senin (8/9/2025).
Pertapaan Tampusu menjadi tempat yang sangat mendukung kegiatan rohani ini. Dikelilingi pepohonan hijau dan udara pegunungan yang sejuk, para OMK merasakan suasana hening yang menuntun hati pada perjumpaan dengan Allah.
Malam hari diisi dengan doa bersama serta adorasi sementara pagi hari dimulai dengan perayaan Ekaristi, membawah pengalaman rohani semakin mendalam.
KRK tidak hanya mengajak peserta untuk merenung dan berdoa, tetapi juga untuk membangun relasi dengan sesama. Lewat sesi sharing iman, serta penampilan seni gerejani, para OMK saling mengenal dan memperluas jejaring persaudaraan iman.
Bintang tamu yang hadir juga memberikan inspirasi dengan kesaksian hidup mereka, meneguhkan kaum muda agar tetap setia pada iman Katolik dan berani mewartakan kasih Kristus di tengah masyarakat.
Bagi Aurelia dan OMK Kawangkoan lainnya, KRK di Pertapaan Tampusu bukan sekadar kegiatan rutin tahunan, melainkan momentum iman yang menghidupkan.
Kegiatan ini menjadi ruang untuk menemukan kekuatan baru, meneguhkan harapan, sekaligus menghidupkan semangat pelayanan di paroki masing-masing.
“Pengalaman ini akan selalu saya kenang. KRK bukan hanya tentang berkumpul, tetapi tentang bagaimana kita sebagai kaum muda Katolik belajar mencintai Tuhan dan sesama dengan lebih sungguh,” tutup Aurelia. (Riko)












