TAHUNA, MANADONEWS.CO.ID – Suasana tenang di Kelurahan Apengsembeka, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, mendadak berubah mencekam pada Minggu sore (14/09/2025), ketika sebuah tragedi keluarga terjadi di mana seorang pria berinisial ST (59) nekat menghabisi nyawa keponakannya sendiri, NT (40), dengan menggunakan senjata tajam.
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 16.00 Wita di rumah keluarga Takasumiang-Tinungki. Menurut keterangan pihak kepolisian, pelaku yang di ketahui bernama Siegfried Takasumiang (ST), di duga gelap mata setelah menjadi korban makian berulang kali dari korban, Nokverson Takasumiang (NT), yang saat itu berada dalam pengaruh minuman keras.
Berdasarkan kronologi kejadian yang di sampaikan oleh Kasat Narkoba Polres Kepulauan Sangihe, IPTU Hevry Samson, selaku Perwira Pengawas (Pawas), konflik bermula ketika ST baru pulang dari kegiatan ibadah pria/kaum bapak di gereja dan bertemu NT di halaman rumah. Saat itu, NT langsung memaki dan menghina ST dengan kata-kata kasar dan merendahkan, yang memicu adu mulut antara keduanya.
ST kemudian memilih masuk ke dalam rumah dan mengganti pakaian. Namun, NT terus mengikuti dari belakang sambil mengeluarkan makian. Tak lama berselang, ST keluar dari kamar dan mengambil sebilah pisau di samping rumah. Ia kemudian masuk ke kamar korban, yang saat itu tengah berbaring dan langsung menikam NT sebanyak dua kali di bagian perut atas dan pinggang kiri.
Setelah melakukan penikaman, pelaku langsung membuang pisau di halaman rumah, lalu pergi menggunakan sepeda motor ke Mapolres Kepulauan Sangihe untuk menyerahkan diri. Pihak kepolisian segera mengamankan pelaku untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Korban sendiri pertama kali di temukan oleh istrinya, Enjelia Tinungki, yang baru pulang dari pantai. Melihat suaminya tergeletak berdarah melalui jendela kamar, ia segera meminta bantuan warga dan membawah korban ke RS Liun Kendage.
Sayangnya, nyawa NT tidak dapat di selamatkan. Tim medis menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 18.33 Wita, setelah sebelumnya sempat mendapat penanganan intensif di Instalasi Gawat Darurat.
Kepolisian menduga motif utama pelaku melakukan penikaman adalah karena sakit hati atas hinaan dan makian yang terus menerus di lontarkan oleh korban.
Meski memiliki hubungan kekerabatan korban merupakan keponakan pelaku pertengkaran yang sudah sering terjadi di antara keduanya tampaknya menjadi pemicu utama tragedi ini.
Pihak Polres Kepulauan Sangihe telah melakukan beberapa langkah cepat, antara lain Mengamankan pelaku yang menyerahkan diri, Mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), Mencari barang bukti pisau, Mengecek kondisi korban di RS hingga di nyatakan meninggal dunia dan Menyiapkan permintaan otopsi dan laporan resmi melalui petugas piket serta INAFIS.
“Situasi di sekitar lokasi kejadian sudah kondusif. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian,” jelas Kapolres Sangihe AKBP Abdul Kholik, SH,SIK,MAP. (Riko)