Manadonews.co.id – Terobosan dilakukan Pemkot Manado dalam pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) kepada masyarakat melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau MoU di ruang Tolu kantor Walikota, Selasa (30/9/2025).
Kegiatan ini dihadiri Kepala Disdukcapil Erwin Kontu, Sekretaris Disdukcapil Teni Rorong, para Kepala Puskesmas (Bahu, Bengkol, Kombos, Tuminting, Ranotana Weru, Ranomut, Paniki Bawah), serta jajaran pejabat terkait.
Sambutan mewakili Walikota Andrei Angouw dibawakan oleh Asisten 1 Setdakot Julises Oehlers, menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah wujud nyata arahan dan kepemimpinan AA-RS dalam menghadirkan pelayanan publik yang semakin dekat dengan masyarakat.
“Kerja sama ini bukan sekadar penandatanganan, melainkan langkah konkret Pemkot Manado dalam memastikan masyarakat mendapat pelayanan Adminduk yang cepat, mudah, dan terintegrasi dengan layanan kesehatan,” kata Oehlers.
Pada kesempatan ini, turut dilakukan sosialisasi dua inovasi layanan Disdukcapil Manado, yakni:
1. Aplikasi ALADIN (Anak Lahir Dapat Identitas) – yang mempermudah setiap anak yang baru lahir langsung mendapatkan akta kelahiran dan dokumen kependudukan lainnya.
2. Transformasi Layanan Pengaduan Manual menjadi layanan berbasis chatbot “SI PANDU” (Sistem Informasi Pengaduan Terpadu) – sebuah inovasi digital berbasis dashboard yang dapat diakses kapan saja untuk memantau dan menyampaikan layanan pengaduan masyarakat.
Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan, Nirbito V, menjelaskan bahwa aplikasi ini merupakan bagian dari transformasi pelayanan berbasis digital di Disdukcapil Manado yang sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri tentang pemanfaatan data kependudukan.
Dengan ALADIN, bayi yang baru lahir bisa langsung memiliki dokumen kependudukan. Sedangkan SI PANDU akan memudahkan masyarakat menyampaikan pengaduan secara lebih cepat dan transparan,” ungkap Nirbito.
Melalui program ini, Pemerintah Kota Manado menegaskan komitmennya untuk terus melakukan digitalisasi pelayanan publik.
Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang berharap inovasi ini dapat memutus rantai birokrasi yang berbelit, sekaligus memastikan data kependudukan yang valid untuk menunjang kebijakan pembangunan. (**/Jrp)