MANADONEWS.CO.ID – Suasana damai dan penuh suka cita menyelimuti Ruang Rapat Paripurna DPRD Sulawesi Utara, Senin, 8 Desember 2025.
Bukan untuk membahas agenda politik, melainkan untuk merayakan kasih dan kelahiran Yesus Kristus dalam ibadah menyambut Natal bersama keluarga besar DPRD Sulut.
Ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Tedius Kuemba Batasina, STh, mengangkat tema Natal 2025 dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), yaitu “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga.”
Ibadah berlangsung khidmat dengan sejumlah simbol Natal yang syahdu. Puncak kekhidmatan ditandai dengan penyalaan lilin Natal, yang menjadi simbol Terang Natal.
Kehangatan persekutuan terpancar melalui persembahan puji-pujian yang dibawakan secara bergiliran oleh anggota DPRD yang hadir, staf sekretariat, jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan DPRD Sulut (Forward’s), hingga anak-anak yang turut meramaikan perayaan tersebut.
Acara dipandu oleh anggota DPRD Julyeta Runtuwene dan anggota Forward Deasy Holung.
Dalam khotbahnya yang menginspirasi, Pendeta Tedius Batasina secara tegas mengingatkan jemaat, “Jangan rayakan Natal jika tanpa suka cita.”
Ia menekankan bahwa perayaan Natal harus dijadikan pesta sukacita, bukan beban atau penderitaan.
Mengutip pembacaan dari Matius 1 ayat 21 hingga 24, Pdt. Tedius mengaitkan tema penyelamatan keluarga dengan kisah kelahiran Kristus.
Ia menyoroti pentingnya peran keluarga Yusuf dan Maria sebagai representasi keluarga yang dipakai Tuhan, yang harus menerima realitas dan menjadi jalan keselamatan bagi dunia.
“Berita Natal adalah demonstrasi karya selamat Allah bagi dunia. Tak ada peristiwa yang bisa menandingi berita Natal. Implementasi cinta kasih tiada berakhir,” ujar Pendeta Tedius.
Ia juga menyentil dengan ringan, “Jadikan Natal sebagai pesta sukacita bukan beban, maka pulang dari sini semua toples yang masih terikat segera dibuka, hehe.”
Lebih lanjut, ia mengutip pepatah dari film populer, “Harta paling berharga adalah keluarga,” dan menyamakan DPRD sebagai rumah bersama.
“Sulawesi Utara adalah rumah kita, DPRD adalah keluarga, ada sukacita dan damai,” katanya, mengingatkan bahwa jabatan hanyalah periodesasi, namun membangun relasi akan menghasilkan kerjasama yang baik.
Pdt. Tedius juga secara khusus menyampaikan apresiasi kepada komunitas wartawan, mengingatkan pentingnya peran mereka sebagai “Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes” masa kini dalam memberitakan kabar baik.
Ketua DPRD Sulut, Fransiscus Silangen, yang hadir bersama istri Rinny Tamuntuan, dalam sambutannya menggarisbawahi relevansi tema Natal tahun ini.
“Tema: Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga, adalah tema luar biasa. Pasti ada anggota keluarga yang perlu diselamatkan sehingga PGI tampilkan tema ini,” kata Silangen.
Ia menambahkan bahwa tujuan Allah menghadirkan keluarga adalah untuk melanjutkan keturunan Ilahi.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan dan anggota DPRD, Sekretaris Dewan Niklas Silangen bersama staf sekretariat, para mantan Sekwan, serta perwakilan Forum Wartawan DPRD Sulut (Forward Sulut).
Kehadiran anak-anak Sekolah Minggu dari keluarga anggota dewan, staf, dan wartawan, serta anak-anak dari panti asuhan muslim menambah indahnya suasana keberagaman dan toleransi.
Mengakhiri sambutannya, Ketua DPRD Fransiscus Silangen mengajak seluruh hadirin untuk menaikkan doa bagi para korban bencana alam di Pulau Sumatera, berharap Tuhan segera memulihkan wilayah tersebut.
Ibadah pra-Natal ini tak hanya menjadi ritual keagamaan, tetapi juga momen refleksi dan penguatan ikatan kekeluargaan di lingkungan DPRD Sulawesi Utara, mewujudkan pesan Natal untuk mengimplementasikan karya keselamatan Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari. (Jerry)












