Jakarta, Manadonews.co.id – Perayaan Natal Yesus Kristus bukan sekadar rutinitas ibadah tahunan, melainkan sebuah peristiwa teologis dengan makna yang mendalam.
Senator DR. Maya Rumantir, MA., Ph.D., mengajak seluruh umat Kristiani untuk menyambut Natal tahun ini dengan perenungan hati yang serius, menekankan bahwa inti Natal adalah kesiapan hati untuk menyambut kehadiran Yesus Kristus.
Saat ditemui wartawan pada hari Minggu (14/12/2025), Senator Maya Rumantir menegaskan pesan utama Natal: “Allah mengutus Anak Nya Yesus Kristus agar kita umat yang percaya dapat melihat Allah.”
Bagi tokoh yang juga dikenal sebagai Ambassador For Peace dari Universal Peace Federation ini, perayaan damai Natal harus dimulai dari berdamai dengan diri sendiri.
Lebih dari itu, kunci untuk merasakan kuasa Allah adalah dengan terus menerus mengejar Kekudusan.
“Hanya yang Kudus yang bisa melihat Allah,” ujarnya.
Pendiri Institut Sumber Daya Manusia MAYA GITA ini merefleksikan bahwa inti perayaan Natal bukan terletak pada seremonial dan kemewahan, melainkan pada kesediaan kita menjadikan diri sebagai “palungan” atau tempat kelahiran Yesus Kristus di dunia saat ini.
“Natal mengajarkan kita tentang kesederhanaan dan kerendahan hati. Yesus tidak lahir di istana megah, melainkan di kandang yang hina dan diletakkan di palungan, tempat makan ternak. Ini adalah simbol bahwa Dia datang untuk semua orang, terutama mereka yang terpinggirkan dan membutuhkan harapan,” terangnya.
Penerima The Royal Maharlika Award ‘Dignitary Woman of Asia’ (Mei 2025) ini menguraikan makna “menyiapkan diri menjadi palungan” berarti membersihkan hati dari segala bentuk keangkuhan, kebencian, dan egoisme.
“Palungan adalah tempat yang sederhana, bersih, dan siap menerima. Demikian pula hati kita. Mari siapkan hati kita agar layak menjadi tempat di mana kasih, damai, dan sukacita Kristus dapat lahir, tumbuh dan berdampak,” serunya.
“Intinya, hidup kita ini adalah surat terbuka atas Firman Allah yang hidup,” tambah Maya.
Dalam konteks kehidupan sosial saat ini, Senator yang juga pemegang mandat For Internasional Day of Peace, The United Nation Information Center ini menyerukan agar semangat Natal mendorong umat untuk lebih peduli dan berbagi kasih kepada sesama, terutama mereka yang kurang beruntung atau sedang tertimpa bencana.
“Dengan membuka hati dan menjadi palungan bagi Yesus, kita juga membuka diri untuk menjadi agen pembawa kabar sukacita dan terang bagi dunia di sekitar kita,” tutur istri dari Ir. Takala Hutasoit, MBA dan ibunda dari Kiara Hutasoit ini.
Pesan refleksi Natal ini disampaikan Senator DR. Maya Rumantir MA., Ph.D., usai ibadah mengenang 5 tahun berpulangnya Ibunda Ells Brigitta Rumantir.
Pesan ini ditujukan kepada seluruh Staf DPD, sahabat, keluarga, dan pengurus Laskar MERAH PUTIH Sulut.
Gilbert Pangalila, S.IP, salah seorang Staf Senator Maya Rumantir, berharap pesan ini dapat memberikan refleksi mendalam bagi umat Kristiani, tidak hanya dalam merayakan Natal, tetapi juga dalam mengimplementasikan nilai-nilai kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
(Hence Karamoy)












