Berita TerbaruNasional

Terungkap di RTD Pancasila: Globalisasi Berpengaruh pada Proses Reformasi 1998 di Indonesia

×

Terungkap di RTD Pancasila: Globalisasi Berpengaruh pada Proses Reformasi 1998 di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP, Prof. Adji Samekto menghadiri kegiatan Round Table Discussion (RTD) dengan tema “Mencari Bentuk Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi”, yang diselengarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) pada Selasa (27/10/2020) di Gedung Asta Gatra, Kantor Lemhannas RI, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Adji yang bertindak sebagai narasumber mengutarakan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) yang menjadi mandat utama dari BPIP memiliki tujuan akhir terimplementasikannya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

MANTOS MANTOS

“Ending dari pembinaan ideologi Pancasila, terimplementasikannya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya saat memaparkan materi dalam RDT tersebut.

Lebih lanjut Adji menginformasikan, untuk mencapai sasaran dari PIP itu, BPIP tengah merancang Arah Kebijakan PIP dengan melibatkan kementerian dan lembaga lain.

Baca Juga:  Ketua Pansus Ingatkan Pimpinan SKPD hanya Menjawab yang Ditanyakan

“Dalam merumuskan Arah Kebijakan PIP ini, kami berangkat dari dua dimensi, globalisasi dan reformasi,” terang salah satu Pejabat Tunggi Madya di Lingkungan BPIP itu.

Menurutnya, globalisasi berpengaruh pada proses terjadinya Reformasi 1998 di Indonesia.

“Dimensi ekonomi sangat kuat pada globalisasi, dimensi ekonomi berimbas pada dimenai politik dan hukum. Dimensi ekonomi kalau goncang, akan berdampak pada sub sistem lainnya.” papar Adji.

Goncangnya dimensi ekonomi di Indonesia, memicu terjadinya Reformasi 1998. Guru Besar Ilmu Hukum itu juga mengungkapkan, salah satu dampak dari Reformasi 1998 adalah dibubarkannya Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7).

“Walaupun BP7 lebih menekankan pada moral, yang sebagian saja dari dimenasi Pancasila, itu bagus, tapi dihilangkan. Penghapusan itu, membuat generasi milenial seolah kehilangan pemahaman Iideoligi Pancasila, dan menganggap ideologi asing/tranasional lebih baik” jelasnya.

Baca Juga:  Yonzipur 19/YKN Gelar Aksi Penanggulangan Bencana Akibat Banjir di Manado

Untuk memgembalikan lagi Pancasila sebagai leistar dinamis atau bintang penuntun, pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila, BPIP tengah merumuskan Arah Kebijakan PIP, juga dilanjutkan dengan perumusan Peta Jalan PIP dengan melibatkan kementerian dan lembaga lainnya.

“(Mengembalikan Pancasila sebagai directions/pengarah) dalam aspek kelembagaan, aspek regulasi, aspek ekonomi, aspek kebudayaan,” pungkas Adji.

Dalam RDT itu juga hadir Gubernur dan Wakil Gubernur Lemhannas RI serta jajaran; Ketua DPR RI (daring), Staf Khusus Milenial Presiden RI, Perwakilan dari Kemendikbud sebagai Narasumber; juga penanggap dari LIPI, UI, serta The Indonesian 8.

(***/JerryPalohoon)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP
Example 120x600