AgamaBerita TerbaruBerita UtamaNasional

Antonius Benny Susetyo: Masyarakat Tereduksi oleh Kebisingan

×

Antonius Benny Susetyo: Masyarakat Tereduksi oleh Kebisingan

Sebarkan artikel ini

Pontianak, Manadonews.co.id – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat menyelenggarakan webinar dengan tema “Pengarusutamaan Moderasi Beragama”, Senin (15/2/2021).

Terkait dengan peninternalisasian nilai agama dijelaskan oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, bahwa nilai agama harus menjadi inspirasi batin.

MANTOS MANTOS

“Nilai nilai agama harus menjadi inspirasi dalam kehidupan dan menjadi nilai etis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutur Benny Susetyo.

Benny menjelaskan bahwwa internalisasi harus dihayati dalam kehidupan.

“Keragaman menjadi modal dalam membaangun kerukunan dalam Kemajemukan,” ujar Benny.

Di era digitalisasi ini dijelaskan Benny penuh dengan kebisingan. Masyarakat tereduksi oleh kebisingan.

“Di dalam era Digitalisi ini konten penuh dengan kebisingan. Masalah adalah kemanusiaan yang tereduksi dengan teknologi. Orang bergerak tanpa rasa kemanusiaan dan hanya merespon secara spontan tanpa dipikirkan,” tambahnya.

Baca Juga:  Pangdam Merdeka dan Kapolda Sulut Turun Pantau Aksi Unjuk Rasa di Kantor Gubernur

Plt. Kepala Pusat Masyarakat dan Budaya (PMB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ahmad Najib Burhani, menjelaskan bahwa dalam mengarutamakan moderasi beragama adalah berangkat dari pragmatif ke implementatif.

Permasalahan intolerasi yang sekarang terjadi di Indonesia adalah sikap intolerasi yang dianggap kebajikan.

“Sikap Intolerasi kadang dianggap kebajikan. Seperti pemaksaan pemakaian jilbab yang dianggap panggilan keagaman. Padahal agama tidak boleh dipaksakan apalagi beda keyakinan,” jelas Ahmad.

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Rumadi Ahmad, menjelaskan bahwa moderasi beragama harus diperkuat.

“Bangsa indonesia mempunyai modal sosial historis untuk menjadi bangsa yang toleran dan moderat,” tutur Rumadi.

Rumadi juga menjelaskan bahwa agama dan budaya saling menopang dan tidak dipertentangkan.

Baca Juga:  Koramil Donggala Ikuti Apel Gelar Pasukan Pengamanan HUT Kabupaten Donggala

“Agama dan budaya saling menopang dan tidak dipertentangkan,” pungkasnya.

(JerryPalohoon)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Banner Memanjang
Berita Terbaru

  Manadonews.co.id – Masyarakat perlu mewaspadai intensitas hujan tinggi yang biasa terjadi di akhir tahun.   Anggota DPRD Sulut, Rocky Wowor, mengingatkan masyarakat yang mendiami daerah aliran sungai (DAS).  …

Berita Terbaru

Manadonews.co.id – Pelayanan pemerintah bagi masyarakat wilayah perbatasan selalu jadi perhatian DPRD Sulut. Anggota DPRD Sulut, Rocky Wowor, mengatakan masyarakat perbatasan berada di garda terdepan NKRI harus mendapatkan perhatian ekstra….