AgamaBerita TerbaruBerita UtamaMinahasaSulawesi Utara

Sama-sama Mengandung, Perbedaan Maria dan Elisabet

×

Sama-sama Mengandung, Perbedaan Maria dan Elisabet

Sebarkan artikel ini

Tombulu, Manadonews.co.id – Gereja Tuhan sebagai jemaat berada dalam perayaan Minggu Advent, masa penantian kelahiran Yesus Kristus.

Pdt. Hana Ireine Tamunu, S.Th, memimpin ibadah Minggu (12/12/2021) pagi, di jemaat GMIM Alfa-Omega Rumengkor, menjelaskan bahwa umat Kristiani menantikan seorang Raja yang membawa kedamaian.

MANTOS MANTOS

Pembacaan Alkitab, Lukas 1: 39-45, dengan judul Maria dan Elisabet.

“Dia juga akan datang sebagai seorang hakim yang adil,” terang Pendeta Hana Tamunu.

Jangan merayakan Natal dengan sedih hati dan bersungut-sungut. Sambutlah Sang Juru Selamat dengan sukacita dan kegembiraan.

Ibadah dipimpin Pdt. Hana Tamunu

“Rayakan dengan kesederhanaan, hati sukacita, kedamaian, kebahagiaan dan kegembiraan,” tukas Pendeta Hana.

Maria dan Elisabet hamil pada saat bersamaan. Elisabet dan Maria adalah sepupu yang sama-sama mengandung anak pertama.

Baca Juga:  Denny Mangala Minta DPRD Sulut Klarifikasi Terbuka

“Anak Elisabet nantinya akan menjadi pembuka jalan bagi Sang Juru Selamat, sementara Maria akan melahirkan seorang anak melalui Roh Kudus sebagai Juru Selamat Dunia,” jelas Pendeta Hana.

Keduanya punya peran berbeda, namun peranan Allah yang membuat kedua anak masing-masing memiliki misi yang berbeda.

“Elisabet yang lebih tua secara usia melalui roh kudus mengakui bahwa dia berada di hadapan ibu dari Mesias. Bahkan, Elisabet memuji Maria,” ujar Pendeta Hana Tamunu.

Banyak orang hanya mengejar kesenangan semu, lebih mengejar kekayaan materi dan mementingkan diri sendiri. Manusia tidak lagi hidup dalam buah-buah roh.

Ketua BPMJ Pdt. Yudha Kawengian mendoakan anak dari Keluarga Turambi-Pieter yang pertama kali dibawa ke gedung gereja

Padahal, jaminan keselamatan bagi orang Kristen hanya dapat diperoleh jika percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.

Baca Juga:  Pendeta Yudha Kawengian: "Jika dihitung semua berkat Tuhan, tak mungkin manusia bisa membalas"

“Bagaimana kesiapan hati kita menyambut Sang Juru Selamat,” tegas Pendeta Hana.

Zaman sekarang banyak manusia tidak setia menjadi pengkhianat. Banyak suami meninggalkan istri atau sebaliknya, dengan berbagai alasan.

“Janji menyejahterakan rakyat tapi hanya mementingkan diri sendiri. Hanya Tuhan yang tidak pernah ingkar janji,” pungkas Pendeta Hana Tamunu.

Ibadah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Turut hadir, Ketua BPMJ Pdt. Yudha Kawengian, STh, Sekretaris Pnt. Drs. Dolvie Palit, Bendahara Dkn, Dra. Meiske Pangemanan, Pelsus dan jemaat Kolom 1 hingga 14.

(JerryPalohoon)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *