Berita TerbaruBerita UtamaManado

Meski Didera Tekanan, Lucky Senduk Tak Lepas Kendali Perumda Pasar

×

Meski Didera Tekanan, Lucky Senduk Tak Lepas Kendali Perumda Pasar

Sebarkan artikel ini

Manado, MN – Di balik hiruk pikuk pasar tradisional Manado yang saban hari berdenyut tanpa henti, ada satu kursi empuk namun panas yang tak pernah benar-benar sunyi dari sorotan: Direktur Utama Perumda Pasar Manado.

Kursi itu kini diduduki Lucky Senduk—nama yang dalam beberapa bulan terakhir kerap beredar di ruang-ruang rapat, grup percakapan politik, hingga lorong-lorong pasar yang penuh aroma rempah dan suara pedagang.

MANTOS MANTOS

Tekanan politis bukan barang baru di tubuh Perumda Pasar. Namun kepada Senduk, tekanan itu seperti sengaja dinaikkan volumenya.

Berbagai dinamika mulai mencuat sejak upaya penataan pasar, penertiban pungutan liar, hingga penyelesaian sengketa internal pasca peralihan dari PD Pasar ke Perumda. Serangan politik datang tak selalu lewat pintu depan; kadang merayap melalui isu liar, opini publik yang digoreng, atau manuver aktor-aktor politik lokal yang berkepentingan dengan lanskap ekonomi di pasar.

Namun, jika tekanan itu dimaksudkan untuk membuatnya mundur, Lucky Senduk justru menunjukkan hal sebaliknya. Gentar bukan bagian dari kamus kerjanya.

Tertekan Tapi Tak Tergilas

Di ruang kerjanya yang sederhana, Lucky tetap tenang. Ia memahami benar bahwa Perumda Pasar adalah rumah besar dengan banyak pintu masuk kepentingan.

Bagi sebagian orang, posisi Dirut bukan sekadar jabatan teknis, tapi juga pintu akses ekonomi dan politik.

Penataan yang ia lakukan, terutama menyentuh area sensitif seperti distribusi lapak, pengelolaan parkir, retribusi, dan penertiban oknum-oknum lama, tentu saja mengusik beberapa pihak yang merasa terganggu kenyamanannya.

“Kalau kita kerja benar, pasti ada yang tak suka,” kalimat itu berulang ia sampaikan saat dimintai tanggapan. Nada suaranya datar, namun menunjukkan ia sudah mengantisipasi bahwa badai selalu datang ketika seseorang mencoba membenahi sistem yang lama dibiarkan rusak.

Baca Juga:  Kasiintel Kasrem, Kasilog Kasrem dan Kakumrem 131/Santiago Berganti, Ini Pesan Danrem

Tekanan itu semakin terasa setelah Lucky dimintai klarifikasi oleh Polda Sulawesi Utara terkait pernyataan seorang mantan pegawai. Momentum ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menekan persepsi publik, seolah ada masalah serius di tubuh Perumda.

Padahal, pemeriksaan itu hanya proses administratif biasa. Lucky hadir, kooperatif, dan pulang tanpa beban.

Tapi di dunia politik lokal, satu percikan saja bisa dijadikan bara.

lucky senduk

Menghadapi Serangan dengan Transparansi

Di tengah situasi yang bisa saja membuat pejabat lain memilih diam atau melunak, Lucky memilih jalan lain: transparansi. Ia blak-blakan menyampaikan kepada publik bahwa ia hadir di Polda untuk memberikan klarifikasi, bukan sebagai terlapor kriminal.

Pendekatan ini justru meredam spekulasi. Pedagang dan masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok pekerja lapangan lebih percaya pada rekam jejaknya daripada opini yang berseliweran.

Sejumlah pedagang mengakui, sejak Lucky menjabat, beberapa perubahan terasa—dari penataan bangunan, kebersihan pasar, sampai keberanian menindak pungutan liar.

Namun langkah-langkah ini pula yang membuatnya berhadapan dengan kelompok lama yang kehilangan sumber keuntungan.

lucky senduk

Bekerja dengan Kepala Tegak

Di saat sebagian orang mungkin memilih compromise demi mengamankan posisi, Lucky terlihat memilih bekerja dengan kepala tegak. Ia memegang prinsip bahwa Perumda Pasar harus menjadi institusi yang profesional, bukan arena tawar-menawar kepentingan politik.

Itulah alasan mengapa, meski tekanan datang bergelombang, ia tetap menggerakkan program penataan dan pembenahan struktur internal. Beberapa laporan yang masuk ke ranah hukum ia dorong prosesnya. Ia juga membuka ruang audit internal agar pengelolaan Perumda bisa dipertanggungjawabkan secara publik.

Baca Juga:  Harhubnas 2025, Bupati Thungari: Transportasi Laut Tulang Punggung Ekonomi Sangihe

Sikap ini membuatnya dielu-elukan sebagian pedagang, tapi sekaligus membuat beberapa kelompok politik gerah.

Mengelola Pasar, Menghadapi Politik

Realitasnya, posisi Dirut Perumda Pasar Manado memang bukan jabatan yang bisa dijalankan dengan cara administratif semata. Ia adalah persimpangan antara bisnis rakyat, regulasi pemerintah, dan manuver politik. Lucky paham betul ia sedang berjalan di jalur yang sama rumitnya dengan lorong pasar yang sempit.

Namun, sejauh ini, langkahnya tetap mantap. Ia tahu risiko, tapi ia juga percaya sesuatu yang benar harus terus diperjuangkan. Bahkan ketika tekanan itu disulut dari luar pasar—dari gedung-gedung berpendingin ruangan tempat politikus dan simpatisan berkumpul membahas siapa yang layak duduk di kursi apa.

Pada akhirnya, tekanan politis sejatinya menguji bukan hanya kemampuan teknis seorang pemimpin, tetapi juga integritasnya. Di tengah derasnya opini, isu, dan godaan untuk tunduk, Lucky Senduk memilih jalur lurus—jalur yang membuatnya tetap berdiri, sementara riuh politik mencoba merubuhkan stabilitasnya.

Entah sampai kapan tekanan itu akan berlangsung. Tapi sejauh ini satu hal tampak jelas: Lucky Senduk tidak gentar.

Ia bekerja, berjalan, dan menjaga pasar Manado dengan sikap seorang direktur yang tahu persis bahwa integritas adalah satu-satunya modal yang tidak bisa dibeli di pasar mana pun.

Laporan wartawan MN Steven Rapar

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

MANADO,MANADONEWS.CO.ID– Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025 di Gedung Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (25/11/2025)….