
MANADO, Manadonews –Dalam rangka memperingati Hari Lahirnya Pancasila, Orang Muda Katolik (OMK) Kevikepan (Vikep) Tombulu mengadakan kegiatan yang melibatkan berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) Keagamaan di Amphitheathre ‘Youth Center’ Lotta, Kamis (01/06).
Mereka mengikuti doa yang dibawakan oleh lima pemimpin agama, I Wayan Damai dari Hindu, Pastor Kris Ludong Pr dari Katolik, Meyci Patnafah dari Budha, Pendeta Aprila Regar dari GMIM dan Taufik Bilfaqih dari Muslim. Acara pun dilanjutkan orasi secara bergantian antar Organisasi Kepemudan.
Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Sulawesi Utara (Sulut), Lexi Mantiri mengatakan PK menolak secara organisasi yang telah menolak Pancasila. Ia mengajak semua bersatu dalam kebinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sementara ini sedang memanas. Mantiri pun sangat yakin Pancasila tetap akan bertahan sebagai dasar negara. “Di akhir kata, saya meminta jangka berhenti untuk meningkatkan dialog bukan hanya seremonial tapi dialog kehidupan,” tutur Mantiri.
Sementara itu, Ismail Makga selaku sekretaris pemuda Anshor Sulawesi Utara, menambahkan, “Kita jangan sekali-kali melupakan sejarah bahwa Indonesia tidak lahir dengan mudah,” katanya.
Anshor dan Banser katanya mengajak untuk gotong royong melawan organisasi radikal yang ingin membuat Indonesia terarah ke ideologi lain. Ia ingin semua sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar NKRI. “Tambanya.
Biro Presidium Pengembangan Organsiasi PMKRI Gabrier Toang Manado menginginkan generasi muda menjadi teladan. Mereka juga mengecam organisasi yang ingin menganggu Pancasila. Pancasila katanya harus terus kita jaga agar terpelihara rasa toleransi yang menjunjung tinggi rasa solidaritas dalam bernegara. Lanjut Cresdendi, dari GMNI Sulut mengatakan hari yang bersejarah itu tidak terlepas dari sosok Soekarno. Ia mengatakan saat dibuang di Ende, ia mendapatkan pemikiran juga tentang Pancasila dari Pastor Pieter (ditempat berbeda dari Haji Lukman). Karena itu katanya Pancasila bukan dari satu golongan. Saat penyusunan Pancasila juga katanya AA Maramis ikut memberi usul. “Pancasila bukan untuk satu golongan tetapi bermacam golongan pun ikut terlibat,” katanya.
Ketua Pemuda Muhamadiyah Salman Saliangi mengatakan pancasila terbentuk dari konsensus panjang. Ia tidak ingin Pancasila diinjak-injak oleh siapapun,” Bagi Muhamadiyah idoelogi ini sudah final. Erick kawatu dari Gamki Sulut mengatakan Pancasila juga memiliki nilai universal menurut Sukarno dalam sebuah lawatan di Amerika. Pancasila digali dalam nilai-nilai budaya bangsa.
Eki Posumah, ketua OMK Kevikepan Tombulu mengatakan pancasila ingin diganti oleh mereka yang ingin berkuasa. Ia ingin kerukunan tetap dijaga di Sulut. Taufil Bilfaqih dari Lesbumi Sulut meminta semua berteriak keras NKRI dan Pancasila tetap harga mati. Pancasila tidak mengurangi iman seseorang. Dedi Mailesu dari GMKI Sulut mengatakan Pancasila harus selalu diterima. Itu menjadi pengayom masyarakat.
Turut hadir dalam kegitan juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Sulut, Wenny Lumentut dan Ibu Lucia Taroreh. (Rocky)