Berita TerbaruBerita UtamaDesaHukum & KriminalPemerintahanPilihan RedaksiPolitikSosialTotabuan

Laskar Merah Putih Bolmong Polisikan Panti Asuhan ‘Amazia’

×

Laskar Merah Putih Bolmong Polisikan Panti Asuhan ‘Amazia’

Sebarkan artikel ini

Ketua Ormas Laskar Merah Putih Bolmong, Indra Wongkar bersama warga saat di Mapolres Bolmong. (Foto/mn)

 

MANTOS MANTOS

BOLMONG,MANADONEWS,-.Ketua Ormas Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Indra P Wongkar, SE ditemani belasan warga Desa Sauk, Kecamatan Lolak, pada Kamis (12/4) siang melaporkan pihak pengelola Panti Asuhan ‘Amazia’ yang berada di desa setempat ke Polres Bolmong.

Ditemui di ruangan Direskrim Polres Bolmong, Wongkar mengatakan bahwa sudah banyak warga yang melapor kepadanya terkait kejanggalan dari aktivitas panti asuhan tersebut.

“Saya menduga ada eksploitasi anak yang dilakukan oknum pengelola panti. Sebab, jika ada orang yang memberikan bantuan maka mereka mengumpul anak di desa seolah-olah anak dikumpul itu anak panti,” beber Wongkar.

Lanjutnya, ketika bantuan yang diberikan oleh para dermawan itu berupa mie instan dan uang, dan ketika mereka pulang, anak-anak yang dikumpul tersebut dikembalikan lagi ke rumah mereka dengan membawa beberapa bungkus mie instan dan beras.

Baca Juga:  Ketua DPRD Ferdy Sondakh Hadiri Upacara HUT Bhayangkara ke-79

“Amplop yang berisikan uang pun diambil oleh oknum pengelola yayasan,” ungkapnya.

Bukan hanya itu yang dilakukan oleh pihak Panti Amazia, diduga juga kepemilikan ijin tidak jelas.

“Ijin mereka juga tidak jelas, pihak yayasan mengakui sudah setahun dari Panti berubah ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), tapi anehnya sampai hari ini masih berdiri papan bertuliskan panti asuhan amazia, maka ijin LKSA kami pertanyakan,” katanya.

Sementara itu, dari Ketua RT setempat, Karel Prong menuturkan bahwa beras yang disumbang oleh dermawan diperjualbelikan ke warung dan uang dihasilkan digunakan pribadi.

“Kejadian ini sudah sering terjadi, beberapa hari lalu pun ada kejadian yang sama,” ujar Karel.

Salah seorang warga lainnya, yakni Betrix Tilaar yang pernah bekerja ditempat tersebut menambahkan, pernah melihat dua (2) orang anak perempuan disuruh mengurut pengelola panti laki-laki.

Baca Juga:  Koramil Pineleng Gandeng Bulog Sulut Gelar Gerakan Pangan Murah Jelang HUT ke-80 RI

“Saat pulang sekolah kedua anak perempuan tersebut disuruh mengurut. Inikan aneh, seharusnya anak laki-laki,” singkatnya.

Ketika dimintai keterangan kepada seorang penyidik Direskrim Polres Bolmong yang namanya enggan ditulis mengatakan, setiap laporan yang masuk pasti akan diproses lewat perundangan-undangan yang berlaku.

“Laporan sudah diterima, dan kami akan kembangkan dengan mengumpulkan data lainnya,” ucapnya.

Diketahui, dari belasan warga tersebut ikut juga seorang anak laki-laki berusia sekitar belasan tahun yang pernah menjadi penghuni panti, yang sudah putus sekolah.

Dari penuturannya, ia keluar dari panti pada 2 tahun lalu karena dipukul pengelola panti dengan menggunakan kabel, sehingga trauma bahkan untuk melewati panti saja sudah takut.
( stvn )

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Banner Memanjang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Manadonews.co.id – Update agenda kegiatan DPRD Sulut, Selasa, 7 Oktober 2025. Pukul 10.30 WITA, diawali rapat pimpinan dan anggota Bapemperda bersama Kepala Biro Hukum Setdaprov Sulut, membahas usulan Perubahan Propemperda…

Berita Terbaru

MANADO,MANADONEWS.CO.ID- Syukuran peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun 2025 di wilayah Sulawesi Utara diselenggarakan terpusat di Markas Kodam XIII/Merdeka, Kota Manado, Minggu (5/10/2025). Kegiatan yang…