MANADO,Manadonews.co.id-.Tingginya angka kematian yang ditimbulkan akibat penyakit jantung di Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Utara saat ini menempati urutan pertama diperlukan pengetahuan dan ketrampilan dari tenaga kesehatan khususnya perawat tentang ilmu Kardiovaskular.
Salah satu pemeriksaan penunjang yang sering di lakukan oleh perawat yaitu Electro Cardio Graphy (EKG). Untuk itu penting bagi perawat memahami bahkan mampu menginterpretasi EKG tersebut.
Terkait dengan hal ini, Nursing Development yang bekerjasama dengan bidang keperawatan RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado Menggelar Workshop dengan tema “ECG For Nurse Practitioner” 26 – 28 September 2019 di Aula Komkordik RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado.
Kegiatan workshop ini bertujuan untuk memahami Konsep Dasar Keperawatan Kardiovaskuler serta Cara Perekaman dan Interpretasi EKG Normal dan juga Acute Coronary Syndrome, Disritmia, Ekstra Sistol, Blok serta Pembesaran Otot Jantung dan Axis Jantung Plh.
Plh Direktur Utama dr. Celestinus Eigya Munthe, Sp.KJ.M.Kes, Didampingi Kepala Bidang Keperawatan Ns.Suwandi Luneto, S.Kep.M.Kes, Kepala Seksi Keperawatan Rawat Khusus Ns.Jeavery Bawotong, S.Kep.M.Kes, Kepala Seksi Keperawatan Rawat Jalan Ns.Adeleida Kaawoan, M.Kep.Sp.KMB serta Ketua Panitia Ns. Stevie Kumajas, M.Kep diikuti oleh 31 peserta yang berasal dari rumah sakit yang ada di kota manado, Minahasa, Bitung, Tomohon, Gorontalo dan Ratatotok.
Dalam sambutannya Munthe menyampaikan apresiasinya kepada bidang keperawatan yang sudah membuat divisi dalam bidang pengembangan keilmuan.
“Karena pada prinsipnya sebagai perawat-perawat professional, kita tidak pernah berhenti belajar selama kita menggeluti dunia keperawatan,” ujar Munthe.
Perkembangan teknologi semakin lama semakin bertambah atau dikenal dengan Hi-Tech. Oleh karena itu sebagai perawat profesional harus mampu mengejar perkembangan itu, dan salah satu caranya adalah lewat pelatihan atau workshop yang tujuannya adalah meningkatkan kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada pasien melalui pengenalan perkembangan tehnologi.
Dikatakan pula ECG sendiri dulu hanyalah sebuah alat yang sederhana tetapi sekarang mengalami peningkatan.
“RSUP Kandou sendiri dalam lima tahun kedepan memiliki rencana strategi dalam pengembangan arah dari pada rumah sakit ini. Karena rumah sakit kandou ini merupakan rumah sakit rujukan, yang merupakan pusat dari pada semua penyelesaian masalah kesehatan yang ada di Sulawesi utara,” lanjutnya.
“RSUP kandou merencanakan pada tahun 2020 fokus pada pelayanan pengembangan jantung terpadu, terutama yang berkaitan dengan gangguan irama jantung,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Ns. Stevie Kumajas, M.Kep menambahkan bahwa sebagai panitia sangat berterima kasih kepada pihak manajemen rumah sakit yang telah mensupport kegiatan workshop ini yanhg merupakan juga sumbangsih dari bidang keperawatan guna pengembangan rumah sakit kandou yang berkaitan dengan tindakan Cardiovaskuler secara mandiri.
Lanjut Stevie untuk menjawab program rumah sakit, bidang keperawatan melakukan terobosan lewat kegiatan workshop ini dalam rangka kita menyediakan dan mengadakan Sumber Daya Manusia keperawatan yang ada di RSUP Kandou maupun yang ada di institusi lain.
Untuk kiranya mensupport program RSUP Kandou, sehingga pegembangan rumah sakit ini betul-betul berdampak positif bagi semua.
“Dan juga sekaligus sebagai ajang promosi bagi RSUP kandou agar lebih dikenal luas dengan adanya kegiatan mandiri yang sudah bisa dilakukan di RSUP Kandou dan tidak lagi harus keluar karena di RSUP kandou sudah memiliki SDM, maupun peralatan yang memadai yang siap memberikan service bagi masyarakat jelas Stevi yang juga sebagai Kepala Instalasi Irina Anggrek satu RSUP kandou Manado,” tutupnya.
(Ben)
