MANADO, MANADONEWS – Kegiatan Indonesian Youth Day (IYD) 2016 di Keuskupan Manado, Diikuti oleh seluruh Orang Muda Katolik (OMK) seluruh Keuskupan yang tersebar di 34 Provinsi, sehingga tak berlebihan jika ajang ini menjadi sebuah pertemuan yang spesial antar sesama OMK se – tanah air.
Forum yang berlangsung tanggal 1 – 6 Oktober ini menjadi yang kedua kalinya sejak IYD pertama tahun 2012 di Keuskupan Sanggau, Kalimantan Barat.
Namun, menjadi lebih spesial lantaran IYD tahun ini turut diikuti oleh OMK dari Negeri Jiran Malaysia. Para OMK ini tepatnya berasal dari Keuskupan Agung Kota Kinabalu, wilayah Sabah.
Di Manado, OMK Keuskupan Agung Kota Kinabalu yang berjumlah 25 orang itu, live in di Paroki Sta. Tehersia Malalayang. Seperti halnya delegasi dari Keuskupan lainnya, mereka pun tinggal menyebar di rumah umat dan warga, guna menjalani hidup dan sharing pengalaman.
Menjadi menarik, karena kehadiran 20 OMK itu di Manado, harus melalui rangkaian perjalanan yang panjang dan, tentu saja, penuh perjuangan.
Dengan belum adanya penerbangan langsung, baik dari Kinabalu maupun Kuala Lumpur ke Manado, ke- 25 anak muda ini harus bergegas mengikuti jalur penerbangan. Dari Kinabalu terbang ke Kualalumpur. Kemudian dari ibukota Malaysia itu, mereka melakukan penerbangan menuju Jakarta melalui bandara Soekarno-Hatta(Soeta).
Kelelahan usai melakukan penerbangan selama 4 jam, ternyata berakhir, Begitu tiba di bandara Soeta, harapan untuk segera melanjutkan penerbangan ke Manado belum bisa dilakukan.
Seperti dituturkan salah satu personil delegasi OMK Keuskupan Agung Kota Kinabalu John Gasam Faranandez kepada tim Dokpen KWI saat ditemui di kediaman Keluarga Sam Luly, Sabtu (1/10), keinginan untuk segera tiba di Manado masih harus tertahan mengingat pada saat itu bertepatan tidak ada jadwal penerbangan malam dari Jakarta – Manado.
Dengan tekad dan semangat jiwa muda yang begitu menggelora dalam diri, semua kelelahan berhasil dikesampingkan oleh delegasi yang dikoordinir Denis Patrick itu. Setelah melalui perjalanan panjang, lelah plus biaya yang relatif tinggi, mereka pun tiba dengan selamat di ibukota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini.
Keikutsertaan OMK Keuskupan Agunsg Kota Kinabalu pada kegiatan IYD 2016, dengan status ‘peserta luar biasa,’ menurut Denis dan rekan – rekan, bermula dari informasi yang disampaikan Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI RD Antonius Haryanto. Romo Antonius sendiri pernah bertamu di rumah Denis saat diselenggarakannya Kota Kinabalu Youth Day beberapa tahun silam.
Terlepas dari cerita pengalaman Denis Cs, Sulut khususnya Manado sangat berkesan. Karakteristik orang Manado yang sangat terbuka dan ramah membuat mereka merasa sangat nyaman, bahkan terasa berada di rumah sendiri.(dokpen kwi/*/Onq)