TONDANO, MANADONEWS – Hari pertama Kelas Pemilu yang digelar KPU Minahasa, pada Senin (31/10), disambut antusias oleh para peserta yang merupakan pemilih pemula.
Para peserta yang merupakan siswa SMA/SMK se-Kota Tondano ini dengan kritis dan cerdas menanggapi materi yang diberikan oleh pihak KPU.
Salah satunya datang dari Gisella Gerungan siswi SMAN 1 Tondano, yang juga terpilih sebagai Ketua Kelas untuk grup pertama, mengajukan pertanyaan terkait serangan fajar, apatisme politik, dan KKN, di tubuh penyelenggara Pemilu dan peserta Pemilu.
Sementara itu, Ketua KPU Minahasa, Meidy Tinangon, yang mendapat pertanyaan khusus terkait KKN memberikan penjelasan bahwa prakek KKN dilarang dilakukan di tubuh penyelenggara maupun peserta Pemilu.
“KPU diikat dengan kode etik melalui Peraturan bersama KPU, Bawaslu dan DKPP. Kalau kita KKN pasti ada sanksi dari DKPP dismping itu ada proses pidana. Keponakan saya ikut seleksi PPK tapi karena nilainya rendah maka jelas tidak kami luluskan,” ungkap Tinangon, seraya memberikan contoh komitmen KPU terkait anti KKN.
Sedangkan Komisioner KPU lainnya, Dicky paseki mengakui bahwa pertanyaan yang diberikan peserta untuk usianya sangat kritis. Dirinya kemudian memberikan penjelasan terkait tuntutan pidana dan administratif terhadap money politics, serta menjelaskan peran sosialisasi dan pendidikan pemilih untuk mengantisipasi apatisme politik.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Ketua Pusdiklih yang juga Ketua Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Kristoforus Ngantung.
Fransiscus