TAHUNA, MANADONEWS – Wakil Ketua DPD PDIP Sulut, Drs Steven Kandouw menegaskan loyalitas seorang kader perjuangan. Dikatakan Kandouw, setiap kader PDIP dikenal dengan militansi membesarkan partai bukan individu.
“Saya ingat karakter seorang kader PDIP. Siapa pun yang dicalonkan PDIP akan didukung sampai titik darah penghabisan,” kata Kandouw dalam rapat koordinasi DPC PDIP di Sangihe, Senin (16/1).
Terkait dengan itu, Kandouw pun menugaskan tiap kader menjaga kemenangan yang sudah diraih selama lima tahun. Caranya, dengan memenangkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Sangihe yang diusung PDIP, HR Makagansa dan FA Silangen (MaSi). Dia pun mem-flash back di tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana, kata Kandouw, PDIP ditindas, tidak ada kesempatan jadi pegawai negeri, serta dimarginalisasikan tidak mendapat bantuan. Tapi setelah kemenangan yang ada saat ini lepas, hanya karena individu selanjutnya menghianati partai?. “So ganti dang,” tegas Kandouw.
Dijelaskannya, PDIP memiliki tugas menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lanjutnya, saat ini mulai dari tingkat nasional hingga regional, banyak oknum yang rela membiarkan NKRI terpecah demi suatu kekuasaan.
“Oknum tersebut mencoba merongrong kekuasaan karena kepentingan politik. Walau pun Papua merdeka, NTT merdeka Bali merdeka yang penting mereka berkuasa. Ibu kota negara, ada yang saling bunuh, perang antar agama, perang antar kelompok, perang antar etnis yang penting mereka berkuasa. Banyak kelompok yang membawa latar belakang agama, aliran politik demi merebut kekuasaan. PDIP menegaskan anti dan mau melawan tindakan-tindakan ini,” beber Kandouw
Dia menambahkan, benang merah-nya di Sangihe, bukan sekedar menang atau kalah-nya Makagansa-Silangen.
“Tujuannya, masa depan anak-cucu kita. Jadi kalau ada yang berbicara kita merebut kekuasaan, tidak kebagian proyek, bukan hanya itu tugas kita. Saya tegaskan demi Indonesia yang kita cintai,” tandasnya.(YOUNGKY)