PEKANBARU, MANADONEWS – Ketua umum Partai Hati Nurani Rakyat(Hanura) Oesman Sapta Odang menegaskan agar kadernya di daerah lebih kreatif. Karna sistim yang dilakukan partainya yakni memberi kepercayaan kepada daerah.
“Sistimnya kita Balik. Daerah harus membesarkan partainya tidak harus meminta petunjuk Pusat. Kan yang tau daerah sendiri. Kita memberi kepercayaan agar kratif. Pusat menerima hasilnya,” kata OSO sapaan akrab Wakil Ketua MPR RI ini dihadapan kader Hanura Se-Propinsi Riau di Hotel Primer, Pekan Baru Rabu malam
(25/1) Dirinya yakin daerah mempunyai perencanaan yang masuk akal untuk kebesaran partai. Mereka pasti membuat perencanaan yang masuk akal untum partai.
“Berikan kepeecayaan pada daerah. Daerah kuat maka Indonesia kuat,” katanya.
Menururnya jangan banyak teori yang seolah oleh DPP pintar,.
“Daerah harus lebih pintar dari DPP. Kalau semua bekerja maka DPP tinggal membantunya,” katanya.
Yang pasti daerah sangat menentukan kebangkitan partai. Menetukan bangkit adalah kalian(daerah) Jangan dikit dikit minta arahan ke dDPP. Itu kono,
“Jadi saya berikan kepercayaa. 100 persen. Sehingga daerah merasa mandiri,” tuturnya.
Soal target partainya. Oso menegaskan Targetnya kepemimpinanya cukup pendek dalam dua tahun ini dia melihat sitim sudah baik. Sehingga tinggal carikan jalan keluar yang kurangnya.
“Kita merebut yang terbaik untuk besar partai ini. Caranya? menggunakan 5 S . Pertama Strategi.”apa yang akan dijalankan untuk memenangkan pemilu mendatang. Itu yang tau dari daerah,” tukasnya.
Selanjutnya struktur organisasi bisa di ubah. Caranya? Kalau ada kadernya malas langsung dicoret saja, tambahnya. Berikutnya Skill yakni yang duduk di struktur punya kemampuan.
“Bukan punya kedekatan dengan saya, itu sudah tidak jamannya lagi,” tukasnya.
Berikutnya sisitim. Karena sistim bisa menegur oleh sisyem sendiri. Dan terakhir Speed dan target. Setiap kabupaten dan kota mempunyai satu fraksi. Jika itu terwujud maka dengan sendirinya dari Riau akan ketambahan anggota DPR RI. Sehingga dia optimis jika sistemnya benar. Akan terlihat kader yang bekerja atau tidak untuk partai.
“Untuk memenangkannya partai harus ‘”nakal” sedikit. “cerdas dalam mengambil kebijakan,” kuncinya.(Djamzu)
