MANADO,MANADONEWS- Pengenjotan produksi sektor pertanian terus dilakukan oleh pemerintah kota. bertempat di Kima atas sedikitnya ada 177 kelompok tani siap mengarap lahan seluas 3000 hektare untuk dijadikan sumber pendapatan mereka.
Menurut Kepala Dinas Pertanian,Kelautan & Perikanan Ir Nolfie Talumewo Msi, Kota manado ternyata menyimpan potensi besar di bidang pertanian yang bisa kita usahakan
Hal itu terlihat dari luasnya lahan pertanian yang mencapai 3000-an hektar yang siap digarap sekitar 177 kelompok tani aktif dari berbagai Wilayah di manado, dengan jumlah terbanyak ada di kecamatan Mapanget
“Saat ini masih terus di identifikasi karena nantinya kelompok tani yang aktif mungkin bisa kita beri bantuan stimulan untuk memberikan rangsangan membantu mereka dalam menjalankan ativitas bertani,” katanya
Selain itu kata Talumewo, saat memantau kegiatan panen jagung dari kelompok tani bougenville,Mapanget barat di kelurahan kima atas ,ternyata kita memiliki lahan yang cukup luas dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian,hanya saja bagaimana kita mengelolanya dengan baik.
“Lahan pertanian ini harus kita kelolah dengan baik,”tuturnya
Lebih lanjut Talumewo mengatakan, kelompok tani yang ada saat ini, sangat diharapkan untuk mampu menggarap lahan yang ada demi menghasilkan produk pertanian yang berkualitas yang tentunya akan mendapat pendampingan dari pemerintah agar kelompok tani yang ada juga tetap dipantau dan diidentifikasi keaktifannya, sekaligus agar bantuan yang nantinya diberikan dapat dimanfaatkan secara benar.
“Bantuan pemerintah untuk kelompok tani masih sebatas pemberian bibit ataupun pupuk. Namun pihaknya sudah melobi bantuan ke Kementeiaan Pertanian berupa traktor roda empat.Bahkan kita sudah menyurat dan berharap bisa terwujud untuk bantuan traktor roda empat ini “, tandasnya
Selain itu Kelompok tani Bougenville yang ada di Mapanget Barat, akan menjadi salah satu kelompok tani yang aktif. Sebab Kelompok tani ini juga memiliki satu unit alat panen jagung modern yang disebut Multi Combine Harvester, yang diperoleh dari salah satu rekanan.
“Alat berat ini lebih efisien karena mampu memilih tongkol dengan jagung. Dan alat panen ini dapat dirawat dan dimanfaatkan sebaik mumgkin,” tegasnya.
(ONAL GAMPU)