TONDANO, MANADONEWS – Penjabat Bupati Minahasa Drs Royke H Mewoh DEA, mewakili Gubernur Sulut, hadiri Pagelaran tradisi dan religi Jaton melalui Gebyar ketupat Jaton dan halal bihalal ba’do ketupat yang diselenggarakan oleh Kerukunan Keluarga Jaton Indonesia (Kodarsus KKJI) di Kampung Jawa Tondano yang juga dicanangkan sebagai Kampung Wisata Budaya.
Acara dihadiri Ketua KKJI Kordasus Hi Umar Masloman, Mewakili Kapolda Sulut Kombes Pol Darwanto, Dandim 1302 Minahasa Letkon Inf Jubert Nixon Purnama STh, Kajari Minahasa Saptana Setiabudi SH MH, Camat Tondano Utara Johny Tendean AP MAP didampingi SekCam Aldrien Christian SSTP, Ketua KKJI Sulut DR Ismail Maskromo, Imam H Ahmad Kiay Demak, Ketua PHBI Sulut H Syahrul Poli, Ketua BTM H Syam Thayeb, Ketua MUI Kab Minahasa Syamsudin Dali, Ketua KKJI Min H Umar Masloman serta tamu undangan dan masyarakat Kampung Jawa Tondano.
Acara diawali Kalam Ilahi dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, ucapan selamat datang oleh Ketua Panitia Alfian Kiay Demak dan Pidato Kordasus KKJI Umar W Masloman SH, pencanangan serta penanaman pohon jeruk di halaman Masjid di halaman Masjid.
Gubernur Sulawesi Utara diwakili Pjb Bupati Minahasa menyerahkan bantuan uang sebesar Rp.50jt.
Dalam sambutannya Mewoh menyampaikan kegiatan ini merupakan tradisi tahunan usai lebaran Idul Fitri yang bertujuan sebagai ajang silahturahmi umat Islam. Selain itu juga kegiatan ini merupakan bentuk pelestarian budaya lokal dan ajang untuk mempromosikan potensi wisata, termasuk wisata kuliner. NKRI sebagai negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan dari Sabang sampai Merauke sebagai peninggalan nenek moyang yang semestinya diteruskan oleh generasi penerus agar budaya tidak punah.
“Keragaman etnik menjadikan Kab Minahasa sarat nilai sarat dengan nilai budaya lokat yang sangat luhur dan tak ternilai harganya. Sayangnya kearifan nilai budaya lokal mulai tergeser oleh transformasi dan peradaban sosial, sehingga lambat laun akan mengalami kepunahan jika tidak sejak dini dilakukan “revitalisasi” terhadap nilai-nilai tradisi yang ada,” paparnya.
“Melalui kesempatan ini, saya berharap kegiatan Gebyar Ketupat dan kuliner Jaton dapat menjadi media untuk membangun dan memperkokoh hubungan persaudaran antar umat beragama dan masyarakat Minahasa,” pungkasya.
Yunita