Tomohon manadonews.co.id
Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon menggelar doa bersama atas musibah alam gempa bumi dan tsunami yang memporak-porandakan Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat, 28 September 2018, pekan lalu.
Doa yang dipanjatkan melalui ibadah keprihatinan untuk Kota Palu dan Donggala itu, diwarnai dengan kesaksian hidup dari Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Tomohon Drs Octavianus DS Mandagi di Rumah Dinas Wali Kota Tomohon, Senin (1/10/2018).
Ibadah yang dipimpin oleh Khadim Pdt Evert A A Tangel STh MPdK juga selaku Sekretaris BPMS GMIM itu berlangsung khusyuk.
Para peserta maupun pimpinan ibadah, pun tampak larut mendengarkan kisah musibah alam di Kota Palu dari Mandagie yang ketika itu berada di Ibu Kota Sulteng itu saat musibah terjadi.
“Saya bersama keluarga mengucap syukur atas mukjizat yang Tuhan berikan sehingga saya dapat kembali ke Kota Tomohon tanpa kurang suatu apapun dan juga pada hari ini masih bisa menjalankan tugas dan pekerjaan,” ucap Mandagi.
Mendengar kisah pilu yang dibeberkan Mandagi ketika bersiap mengikuti festival di Kota Palu sore itu, Wali Kota Jimmy Feldie Eman SE Ak dan Wakil Wali Kota Syerly Adelyn Sompotan menyatakan keprihatinan dan dukacita yang mendalam atas musibah bencana gempa bumi dan tsunami yang dialami masyarakatan Palu dan Donggala.
Eman mengaku semakin prihatin karena ada juga warga Tomohon, yang diketahui berdomisili di Kota Palu dan Donggala.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon, kami menyatakan keprihatinan dan dukacita yang mendalam terhadap korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala,” ujarnya.
“Kepada keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, semoga diberikan ketabahan dan kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa,” sambung Wali Kota.
Turut hadir, Sekretaris Daerah Kota Tomohon Ir Harold V Lolowang MSc serta jajaran Pemerintah Kota Tomohon dan tenaga kontrak. (robby lumi)