Example floating
Example floating
BeritaBerita TerbaruBerita UtamaPemerintahanPolitik

Pemprov Sulut Miliki Solusi Atasi Harga Kopra

×

Pemprov Sulut Miliki Solusi Atasi Harga Kopra

Sebarkan artikel ini

Jalannya kegiatan

SULUT,MANADONEWS,-.Guna mengatasi anjloknya harga kopra, pemerintah daerah Sulawesi Utara (Sulut) terus bergerak cepat untuk mengatasinya.

MANTOS MANTOS

Hal ini dibuktikan dengan rapat koordinasi beberapa instansi terkait, diantaranya Bagian Perekonomian, Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian, Staf Ahli, Assisten II. Rapat ini pun yang dipimpin oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulut Steven Kandouw dikantor Gubernur Senin (3/12/2018) siang.

Masalah dari petani kopra ini sudah jadi isu hangat beberapa waktu lalu yang berujung aksi demo di DPRD dan kantor gubernur beberapa waktu lalu.

“Saat ini kami membahas terkait situasi dan kondisi tentang petani kopra,” ujar Wagub Sulut.

Menurutnya, turunnya harga kopra bukan hanya terjadi di Indonesia. Tapi, hampir di seluruh dunia.

“Jadi, ditingkat dunia pun kopra turun. Ini fakta, bukannya ngarang,” ungkapnya.

Untuk menguatkan pernyataannya  tersebut, Wagub menjelaskan dari data yang didapat, pada tahun 2018 ini harga kopra turun di titik yang paling rendah.

“Sebab, di Bulan September 2018 harga kopra di Indonesia dan filipina ada disekitaran 623.00 USD. Sedangkan pada September 2017 lalu sekitar 1015.00 USD. Perbandingannya sangat jauh. Ini tidak ada permainan harga, saya sudah cek,” ungkapnya.

Wagub Sulut menuturkan, ada beberapa faktor yang membuat harga kopra anjlok. Salah satunya, permintaan menurun.

“Fenomena ini harus dicari tahu serta ada upaya untuk mengatasinya,” bebernya.

Wagub Kandouw pun memiliki solusi atas permasalahan komoditi andalan Sulut ini, yakni menggunakan sistem resi gudang.

“Jika gunakan resi gudang kopra pasti naik. Ini harus di follow up. Kalau boleh secepatnya, bisa minggu ini atau minggu depan,” katanya.

Sedangkan untuk rencana jangka pendek, Kandouw menambahkan bahwa pada besok hari tanggal 4 Desember 2018 akan memanggil perusahaan-perusahaan besar pengguna kelapa, yakni Cargill, Multi Nabati dan Bimoli.

“Pokoknya panggil yang berhubungan dengan kopra saja dulu. Besok jam 10 sudah disini. Buat surat panggilan sekarang dan tidak bisa diwakili,” terangnya.

Wagub Kandouw menyatakan hal ini merupakan bentuk perhatian dari pak Gubernur agar petani kopra bisa sejahtera.

“Ini bentuk kepedulian gubernur Sulut. Saya yakin esok ada solusi yang lain,” pungkasnya.
(stvn)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *