Berita UtamaManado

Fenomena Gadis Halte di Manado dengan Layanan 1 Plus 1

×

Fenomena Gadis Halte di Manado dengan Layanan 1 Plus 1

Sebarkan artikel ini

MANADO, MANADONEWS – Persaingan dalam dunia bisnis yang kian hari kian meningkat, ternyata berlaku juga dalam bisnis ‘dunia malam.’

Pelbagai trik dan ‘terobosan’ terus dikembangkan oleh para pengais rezeki yang populer dengan slogan ‘bukan keringat, tapi cukup andalkan desahan’ itu, demi tetap eksis dan bisa menarik ‘konsumen’ sebanyak – banyaknya.

MANTOS MANTOS

Itulah juga yang, sejauh penelusuran, berkembang di Kota Manado.

Dengan ‘panjinya’ masing – masing, para ‘pejuang malam,’ (karena harus tetap hangat dengan dinginnya malam, rentan dengan aksi kriminalitas serta kerap main petak umpet dengan petugas razia) apakah inisiatif sendiri atau sesuai konsensus, memiliki wilayahnya tersendiri.

Maka, ada yang kompak berkelompok dalam satu tempat, ada juga yang lebih memilih ‘mandiri,’ buka ‘lapak’ sendiri di lokasi terpisah.

Menjadi menarik (memang selalu menarik), saat rivalitas menghantar alam pikiran para ‘wonder woman’ itu, mampu (atau terpaksa) mengembangkan layanan jasa yang ‘ekstrim,’ tapi sejujurnya sangat menyedihkan.

Betapa tidak ekstrim, karena hanya untuk menggenggam lembaran rupiah, ada yang melakukan promo terlalu frontal, banting harga bahkan lebih berani lagi, menawarkan layanan ‘bonus.’

Penelusuran langsung tim Manadonews, mendapati penyedia layanan demikian, benar adanya meski tidak lantas menjadi mewakili.

Baca Juga:  Babinsa Koramil Pineleng Bagikan Bendera Merah Putih dan Beras ke Warga

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 03.00 Wita. Dari kejauhan tampak ada satu perempuan yang duduk di halte (tidak sepenuhnya halte), di sekitaran pusat kota Manado.

Kendaraan yang tim tumpangi pun mendekati halte tanpa membuka kaca.

Berhenti tepat di depan si ‘gadis,’ guna menghindari salah sasaran, tim membuka percakapan dengan mengajukan pertanyaan yang tidak menyinggung perasaan, tetapi sesungguhnya yang lebih penting, yah itu tadi, menghindari salah sasaran.

“Mau ke mana,” tanya tim setelah menurunkan kaca mobil.

“Mau main?” jawab di si gadis, singkat dan tentu saja jelas sekali unsur frontalnya

Strike! Berarti tidak salah sasaran.

Dua kata sebagai jawaban si gadis yang kalau dilihat dari facenya, belum berusia 30 tahun itu, menjadi pintu masuk berlangsungnya percakapan lanjutan, yang mulai mengarah ke ‘negosiasi.’

Tim pun bertanya tarif dan langsung dibalas 250 ribu.

“Itu untuk short time,” katanya, masih dengan posisi tidak beranjak dari tempat duduk.

Tim pun coba melakukan penawaran, dan ia menurunkan menjadi 200 ribu.

Hal itu tidak mengagetkan, mengingat yang namanya bisnis, prinsip ekonomi tetap berlaku.

Nominal itu sudah termasuk bayar sewa kamar hotel/penginapan.

Baca Juga:  Jalan Rusak di Minsel-Mitra Jadi Sorotan, Warga Tanam Pohon di Tengah Jalan Provinsi

“Untuk bayar sewa kamar 50 ribu,” ujarnya sambil melanjutkan, itu berlaku untuk penginapan yang ditunjuk olehnya.

Hal mengejutkan terjadi manakala tim mengatakan butuh dua gadis karena tim berjumlah dua orang(padahal hanya dalil untuk membatalkan).

“Begini saja. 200 ratus untuk dua orang,” katanya.

Jawaban yang entah dianya tidak ingin membuang kesempatan mendapatkan rupiah(apalagi sudah subuh), atau tim yang salah dengar.

“Maksudnya?” Tim kembali coba memancing.

Dan ternyata tim tidak salah dengar. Si gadis berani berikan layanan 1 plus 1.

Sungguh, promo yang mengejutkan (jangan dibanggakan). Hanya dengan Rp. 200 ribu, melayani dua lelaki (bergantian). Tarif itu pun masih akan dikurangi biaya sewa kamar sebesar Rp 50 ribu.

Terlalu sulit untuk dibayangkan, namun sangat jelas direkam. Bukan main! Yang penting bawa pulang Rp.150 ribu, si gadis rela memberikan ‘bonus.’

“Nanti balik lagi, Kami mau ke ATM dulu,” kata tim sambll berlalu.

Penelusuran akan aktifitas dunia malam di pusat kota Manado, dengan segala modus operandinya, termasuk ‘gadis halte,’ adalah fenomena yang tidak harus dibanggakan, tapi juga bukan untuk direndahkan.

Dan apa yang berlangsung, termasuk layanan 1 plus 1, sekali lagi, tidak mewakili, karena tidak semua ‘royal’ dengan modus operandi demikian dan sejatinya, setiap orang punya kisahnya tersendiri.

Fian

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP