MANADO,Manadonews.co.id-.Selang dua hari terakhir, Sulawesi Utara mengalami tingkat curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor, seperti yang terjadi disalah satu daerah, yakni kampung Lebo di Kabupaten kepulauan Sangihe yang mengalami banjir dan longsor serta dilaporkan 2 warga meninggal dunia.
Untuk mengatasi hal itu Polda Sulawesi Utara (Sulut) telah menyiagakan Tim SAR untuk mengevakuasi warga.
Hal tersebut disampaikan Kapolda Sulut, Irjen Pol Dr R Sigid Tri Hardjanto SH MSi, melalui Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast SIK.
“Jika terjadi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, Polda Sulut sudah menyiapkan siaga posko bencana,” ujar Kabid Humas, Jumat (3/1/2020).
Masyarakat agar secepatnya menghubungi Polda Sulut dan jajaran, dan secepat mungkin akan tindak lanjuti.
“Tim SAR tersebut, ada di Direktorat Samapta, Direktorat Polairud dan Satbrimob. Diawaki oleh para personel yang telah dilatih secara khusus, dan dilengkapi berbagai macam peralatan, di antaranya perahu karet, gergaji mesin serta alat evakuasi maupun penyelamatan lainnya,” jelasnya.
Selain Tim SAR, personel di wilayah mulai dari Polres hingga Polsek termasuk personel Bhabinkamtibmas, juga disiagakan untuk memonitor terjadinya bencana alam.
Ditambahkan, Kapolda Sulut telah menginstruksikan kepada semua jajaran agar bersiap menghadapi perubahan cuaca, musim penghujan yang di berbagai daerah di Indonesia khususnya saat erjadi bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
“Kapolda Sulut juga menginstruksikan seluruh jajaran untuk mendata, mendatangi dan memberikan bantuan pelayanan secepatnya pada masyarakat yang membutuhkan, terutama yang dilanda bencana alam,” pungkas Kabid.
(Ben)
