JAKARTA,Manadonews.co.id-.Menjelang pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I sekaligus peringatan HUT ke-47 PDI Perjuangan, jajaran DPP terus mensosialisasikan kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Keberhasilan pemimpin daerah kader dari PDI Perjuangan menjadi inspirasi, semangat sekaligus contoh pengalaman terbaik (best practices) mengelola daerahnya masing-masing.
“Ini adalah semangat outward looking yang nampak dalam pemaknaan jalur rempah dan juga penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung,” kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat mengunjungi kantor redaksi Kompas Gramedia di Menara Kompas, Jakarta Barat, Rabu (8/1/2020) sore.
Hasto menegaskan PDI Perjuangan selain membumikan ajaran Bung Karno, melaksanakan ideologi Pancasila, juga menerapkan berbagai ilmu manajemen dalam tata kelola Partai. PDI Perjuangan juga mendorong agar pemerintah, termasuk di dalamnya unsur tiga pilar Partai, agar membangun sebuah industri berbasis riset dan inovasi. Fokusnya pada empat hal yakni, flora, fauna, manusia, dan inovasi teknologi.
”Kalau dari hulu hingga hilir dikembangkan, Indonesia bisa makmur,” ucap Hasto.
HUT ke-47 dan Rakernas I PDI Perjuangan yang dilaksanakan pada 10-12 Januari 2020 ini mengangkat tema “Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional” dengan sub tema “Strategi Jalur Rempah dalam Lima Prioritas Industri Nasional untuk Mewujudkan Indonesia Berdikari”
Terkait tema yang diangkat oleh DPP PDI Perjuangan, jajaran redaksi Kompas Gramedia (KG) memberi masukan, bahwa topik tersebut cukup menarik serta menjadi jawaban dari persoalan bangsa. Namun secara redaksional tema itu perlu dibenahi, karena terasa berat bagi masyarakat awam dan warga net yang memiliki solidaritas dunia maya untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah.
“Sebenarnya bisa mengangkat tema yang mudah dipahami, misal ‘PDI Perjuangan Menjawab Tantangan Perubahan Iklim’. Kalangan muda di Indonesia semakin peduli terhadap persoalan global warming ini. Fenomena kekinian, setelah trend start up dan e-commerce yang digerakkan generasi muda, berikutnya adalah perhatian soal pangan dan kedaulatannya. Tak ragu mereka menjadi petani penghasil pangan,” jelas Pimpinan KG Media, Budiman Tanuredjo dalam sesi diskusi yang berlangsung di lt. 5 ruang Jejak Peradaban Menara Kompas tersebut.
Sementara itu Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi mengomentari wacana haluan negara yang tengah berkembang di masyarakat, serta visi 100 tahun usia Republik Indonesia dari PDI Perjuangan pada situasi disrupsi seperti saat ini.
“Bagi sebagian kalangan PDI Perjuangan masih dianggap Partai yang konservatif. Wacana haluan negara seolah masyarakat digiring kembali ke masa lalu. PDI Perjuangan harus menemukan jawaban yang mudah dipahami awam, tentang apa yang dimaksud dengan haluan negara tersebut. Seratus tahun terasa waktu yang lama mengingat perubahan dunia begitu sangat cepat,” ujar Rosi.
Jajaran redaksi Kompas Gramedia juga memberi saran, bila kader PDI Perjuangan yang menjabat posisi eksekutif dan legislatif adalah petugas Partai, DPP wajib menegur jika mereka tidak menjalankan program-program Partai.
Dalam kunjungan media tersebut hadir Ketua DPP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun serta Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat. Rombongan DPP disambut hangat oleh Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy, Pemimpin Redaksi kompas.com, Wisnu Nugroho, dan unsur redaksi Kompas Gramedia yang lain.
Mengakhiri media visit, Hasto menyerahkan buku Mustika Rasa kepada Ninuk Pambudy. Buku tersebut “kitab” kuliner nusantara warisan Bung Karno.
(***/tim mn)