Jakarta – Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, bertemu sejumlah pimpinan pemuda lintas iman yang tergabung dalam Relawan Pancasila Muda di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/2/2021).
Di antara mereka adalah pimpinan organisasi serumpun Syarikat Islam, Chandra Halim, Ketua Umum Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai), Sanusi, Ketua Umum Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (SESMI) dan Bintang Wahyu Saputra dan Ketua Umum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI).
Pertemuan membicarakan masalah sosial yang sedang terjadi di Indonesia. Salah satunya yang mendapat perhatian adalah menguatnya politik identitas dalam diskursus politik Indonesia yang semakin menguatirkan dengan hadirnya para pendengung atau ‘buzzer’ di ruang publik dengan narasi yang mengarah kepada pecah belah bangsa.
“Kehadiran buzzer di ruang-ruang publik dengan narasi adu domba dan pecah belah sudah sangat menguatirkan. Kedua kelompok politik sama-sama menggunakan buzzer untuk menjaga kepentingannya. Sering buzzer ini menyebarkan berita bohong atau hoax,” ujar Chandra Halim dari Syarikat Islam.
Pendapat ini diamini Benny Susetyo sekaligus menegaskan buzzer yang digunakan untuk menyerang lawan politik menjadi industri dari pihak-pihak yang berseteru dalam politik. Fenomena ini menurut Romo Benny harus diakhiri karena kalau dibiarkan negara ini bisa bubar.
“Buzzer ini tidak boleh terus menerus dibiarkan menyemai kebohongan menggunakan ruang publik seperti media sosial. Kita tidak boleh diam, harus berani mengatakan siapa saja yang menggunakan jasa buzzer harus berhenti. Kalau kita diam sama saja kita membiarkan NKRI terpecah belah, bisa bubar negara ini,” tutur Romo Benny, sapaan akrabnya.
Pendapat yang sama disampaikan Bintang, Ketua Umum SEMMI. Menurut Bintang, Pancasila harus mengambil peran untuk meluruskan atau membersihkan ruang publik dari fenomena buzzer yang kerap menyebar hoax. Dirinya sangat yakin, jika Pancasila sebagai nilai bisa menjadi jalan tengah dari perbedaan pendapat yang sudah meruncing ke arah perpecahan.
“Sejak dulu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara adalah solusi bangsa ini tidak terpecah belah. Saatnya sekarang nilai-nilai luhur Pancasila membumi tidak lagi di menara gading. Memang tidak mudah tapi harus dilakukan. Salah satunya adalah Relawan Pancasila Muda yang digagas oleh pimpinan organisasi lintas iman,” papar Bintang.
Bintang melanjutkan, Relawan Pancasila Muda, terdiri dari orang-orang muda yang sudah dibekali dengan pengetahuan tentang Pancasila secara komprehensif. Tugas mereka melakukan sosialisasi nilai-nilai Pancasila kepada semua masyarakat dari semua lapisan dengan berbagai latar belakang sosial. Karena itu kata Bintang, diskusi dengan Romo Benny selain menyampaikan ide Relawan Pancasila Muda sekaligus juga untuk mendapat dukungan dari Romo Benny dan BPIP.
“Relawan Pancasila Muda ini berasal dari organisasi pemuda lintas iman yang terdiri dari GAMKI, Pemuda Katolik, Peradah, Gemaku, Gemabudhi, IPTI, Perisai, SESMI dan SEMMI. Alhamdulillah kami mendapat dukungan dari Romo Benny dan berkomitmen membantu langkah Relawan Pancasila Muda,” pungkas Bintang.
(JerryPalohoon)