Manado – Adakah di antara kita manusia yang hidup sekarang pernah melihat malaikat?
Demikian pertanyaan Vikaris Pendeta Mona Rombot, S.Th kepada jemaat ketika memimpin ibadah Minggu (16/5/2021) pagi di GMIM Alfa-Omega Rumengkor.
Pembacaan Alkitab, Ibrani 1: 5-14, dengan judul “Anak Allah lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat”.
“Berbicara malaikat adakah yang pernah melihat malaikat? Meskipun tidak pernah melihat tapi gambaran tentang malaikat sering dilihat melalui film, dongeng dan cerita alkitab. Pastilah penuh kekaguman ketika manusia melihat malaikat,” jelas Vikaris Mona.
Malaikat adalah pesuruh Allah untuk menyampaikan berita kebenaran dan firman.
Firman Tuhan menerangkan bahwa Anak Allah lebih tinggi dari pada malaikat. Tongkat kerajaan Tuhan adalah tongkat kebenaran.
Raja-raja yang memerintah selalu memegang tongkat sebagai tanda memegang kekuasaan.
“Tapi Allah tidak memegang tongkat besi atau baja tapi tongkat kebenaran. Jadi, Tuhan memimpin tidak menggunakan tongkat dunia tapi tongkat dari Allah,” terang Vikaris Mona.
Artinya, kekuasaan Allah tidak terbatas, tetap dan untuk selama-lamanya, tanpa periodisasi.
Kenapa kekuasaan Allah tidak terbatas?
“Ketika itu orang-orang Ibrani menganggap bahwa malaikat memiliki kemuliaan. Allah menegaskan bahwa kekuasaan Allah lebih tinggi dari pada para malaikat,” tukas Vikaris Mona Rombot.
Kebenaran Yesus selalu membawa keadilan, kejujuran dan damai sejahtera.
Maka, umat Tuhan diajarkan melakukan hal yang sama dilakukan Yesus.
“Yesus sangat membenci kefasikan. Orang fasik sudah mengenal firman tapi tidak melakukannya,” kata Vikaris Mona.
Ada ungkapan manusia lebih pintar dari malaikat.
Karena ketika malaikat diperintahkan Tuhan menyampaikan kepada manusia tidak melakukan dosa maka malaikat akan melakukan perintah tanpa menambah dan mengurangi.
“Tapi, manusia kadang-kadang menambah atau mengurangi perintah Tuhan,” tukasnya.
Jangan sampai kebenaran diri sendiri lebih keras disuarakan dari pada menyampaikan kebenaran Allah.
“Beranilah berdiri di atas kebenaran meskipun harus berdiri sendiri. Kebenaran akan membawa berkat dan hidup berkemenangan,” pungkas Vikaris Mona.
Ibadah mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yakni jemaat wajib cuci tangan dan uji suhu tubuh sebelum masuk gedung gereja, pakai masker dan duduk jaga jarak.
Hadir Ketua BPMJ Pdt. Welly Pudihang, S.Th, Pdt. Veronica Sendow, S.Teol, Pdt. Hana Ireine Tamunu, S.Th, Vikaris Pdt. Theofanny Maria Maramis, S.Th, orientator Eunike Sumenge, S.Th, wakil ketua BPMJ Pnt. Yopy Warbung, sekretaris Pnt. Drs. Dolvy Palit, bendahara Sym. Dra. Meiske Pangemanan, Pelsus dan jemaat Kolom 1 hingga 14. (JerryPalohoon)