Hasil Diskusi TAC: Kepala Daerah harus Mewaspadai Oknum-oknum yang Memakai Pola Begini

Manado – Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2020 menghadapi masalah waktu kerja yang pendek karena masa kepemimpinan hanya sampai 2024.

Bacaan Lainnya

Menurut Taufik Manuel Tumbelaka, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Sosial dan Politik Tumbelaka Academic Centre (TAC), situasi pandemi Covid-19 semakin mempersulit para pemimpin baru menggapai capaian yang maksimal.

“Masa adaptasi enam bulan setelah pelantikan menjadi tantangan berat karena harus menjalankan pemerintahan dengan APBD peninggalan pemimpin sebelumnya,” jelas Taufik Tumbelaka pada diskusi terbatas TAC bertajuk “Kiprah Pemimpin Baru Hasil Pemilu Kada 2020 di Sulut, Harapan dan Tantangan”, yang dilaksanakan di salah-satu rumah kopi di Kota Manado, Rabu (4/8/2021) malam.

Dia mengungkapkan kendala dan tantangan yang dihadapi pasangan kepala daerah harus bekerja dengan formasi ‘kabinet’ dari pemimpin sebelumnya yang belum tentu cocok dengan karakter dan gaya pemimpin sekarang.

Baca Juga:  Wabup Bolsel Terima Kunker DPRD Kota Gorontalo

“Kepala daerah diharapkan cermat melakukan evaluasi dan rasionalisasi guna memenuhi kebutuhan organisasi dan harapan kepemimpinan dengan memegang penuh kapabilitas dan aksebilitas,” tukas Tumbelaka.

Hal lainnya, lanjut Tumbelaka, kepala daerah harus waspada dan bersikap tegas kepada oknum-oknum yang memakai pola ‘menjilat ke atas, menginjak ke bawah’.

“Para oknum ini berpotensi merusak tatanan birokrasi serta akan merugikan citra dan pamor dari kepala daerah,” terang Tumbelaka pada diskusi yang juga dihadiri penasihat TAC, Franky Yulianto Mugama. (JerryPalohoon)

Pos terkait